Langsung ke konten utama

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 2 Chapter 5 Part 1

Chapter 5 : Undangan (Part 1)


Pertempuran kecil pada tahap awal ujian khusus di pulau tak berpenghuni terjadi di berbagai tempat. Dan itu pun akan segera berakhir. Pembentukan kelompok kecil hanya tersisa satu minggu lagi. Saat ini, lebih dari 90% siswa telah membentuk kelompok kecil beranggotakan 2 orang atau lebih. Ishizaki, Matsushita dan siswa lain yang mencoba mengundangku, telah menyerah karena waktu hampir habis. Itu wajar, karena semakin lama kau membentuk kelompok, maka akan semakin berbahaya situasimu.

10% siswa yang tersisa, aku ingin tahu keputusan apa yang akan mereka ambil pada hari Jum'at depan. Saat aku sedang memikirkan hal itu, aku menerima sebuah pesan. 'Saat ini baru jam setengah 9 pagi lebih sedikit', pengirim pesan itu adalah Ishizaki dari Kelas 2-B.

(Tl note : ' Sabtu pagi)

Akhir-akhir ini, aku sering berinteraksi dengannya, tapi isi pesannya kali ini berbeda dari yang biasa. Isi pesannya adalah Ryuuen memintaku untuk datang ke kafe. Kata-kata dalam pesan itu tidak terlihat seperti permintaan, malahan seperti memaksaku untuk datang. Tentu saja aku bisa menolak, tapi kalau begitu Ishizaki akan jadi orang yang disalahkan.

Hari ini aku punya rencana untuk bertemu dengan anggota grup Ayanokouji, tapi untungnya waktu pertemuan kami jam satu siang, jadi undangan Ryuuen ini tidak akan mempengaruhinya.

Aku pun bersiap-siap, setelah 15 menit, aku pergi menuju Keyaki Mall.

15 menit sudah cukup untuk sampai di sana tepat waktu. Saat pembentukan kelompok kecil hampir berakhir, Ryuuen yang sejauh ini tetap diam, akhirnya mulai bergerak.

Sampai sekarang, Ryuuen belum membentuk kelompok dengan siapapun. Mungkin saja dia akan mengundangku, tapi aku rasa tidak begitu. Mengikuti alur ini, aku sedikit tertarik dengan apa yang akan dia katakan padaku.

Dalam perjalanan menuju Keyaki Mall, aku bertemu dengan Kanzaki, sepertinya dia baru saja dari toserba. Dua botol minuman berukuran 2 liter terlihat di kantong plastiknya.

"Kau mau pergi ke Keyaki Mall di saat seperti ini?"

"Sejak ujian di pulau tak berpenghuni diumumkan, aku tidak punya waktu untuk bersantai."

Aku meladeninya karena ada waktu luang.

"Sebagian besar siswa Kelas D telah membentuk kelompok, tapi kau sepertinya masih sendiri?"

"Beda dengan siswa lain, aku tidak punya banyak teman."

Aku bermaksud untuk melakukan percakapan sederhana dengan sedikit candaan, tapi wajah Kanzaki tetap serius.

"Kau dan Horikita akan menjadi anggota cadangan yang mengisi kekurangan kelompok Kelas D, kan? Siswa yang berbakat dapat memberikan hasil yang bagus tidak peduli di kelompok manapun mereka berada."

Belum lama ini, kesan Kanzaki tentang diriku telah meningkat, dia juga menjadi lebih waspada terhadapku. Itulah sebabnya dia berkata begitu.

"Setidaknya, kau yang sekarang ini masih sendiri, juga bisa memainkan peran itu Kanzaki."

Kanzaki dari Kelas C juga sama sepertiku, dia belum membentuk kelompok dengan siapapun.

"Ayanokouji.. sepertinya Ichinose sangat mempercayaimu, tapi.. apakah kau benar-benar bisa dipercaya?"

"Jika aku berkata 'bisa', apa kau akan percaya padaku, Kanzaki?"

"Setidaknya aku akan mempertimbangkannya."

Suhu terasa semakin dingin dan tetesan air muncul di botol minumannya.

Suhu pada saat pertengahan musim panas, yang bisa melebihi 30 derajat, tanpa ampun menyerang kami.

"Meskipun kita sudah tidak beraliansi, aku tidak menganggap Ichinose sebagai musuh."

Aku mengatakan itu pada Kanzaki, tanpa berbohong sedikitpun.

"Pernyataanmu itu bisa diartikan lebih dari satu. Apa kau ingin mengatakan bahwa kau tidak menganggap Kelas C sebagai musuh?"

Kupikir aku bisa mengelabuinya dengan berkata begitu, tapi kewaspadaan Kanzaki tampaknya lebih tinggi dari yang kuperkirakan.

"Kanzaki, sebenarnya apa yang kau inginkan dariku?"

Dia terlihat sedikit berbeda dari biasanya, aku merasa dia ingin aku melakukan sesuatu.

Jika melihat arah pembicaraan kami, aku bisa menebak sedikit tujuannya.

"Apa kau mencoba menyampaikan sesuatu padaku dan membiarkan Ichinose mendengarnya?"

"Kau... Ichinose... tidak, kau orang yang lebih tajam dari yang kami perkirakan. Sejak pertama kali bertemu denganmu, aku merasa ada yang aneh, tapi aku tidak tahu apa itu. Tapi sekarang, akhirnya aku mengerti. Kaulah penyebab Kelas D mengalami kemajuan pesat."

"Entahlah. Aku tidak tahu."

"Kalau begitu, aku akan meminta bantuanmu. Ichinose sangat mempercayaimu. Itu sebabnya aku ingin kau mengatakan pada Ichinose bahwa tindakannya yang sekarang ini tidaklah baik."

Ketika dia mendekatiku. setetes air dari kantong plastik jatuh ke tanah.

"Jadi, kau ingin menggunakan kata-kata itu untuk mengubah pemikiran Ichinose?"

"Benar."

"Maaf, tapi aku tidak bisa membantumu. Aku ingin melihat Ichinose menangani masalahnya dengan caranya sendiri."

"Itu berarti kau ingin melihat kami (musuhmu) terjatuh?"

"Pemikiranmu itu tidak salah, tapi..."

Aku berpikir sejenak.

Saat ini, tidak ada seorangpun yang bisa menebak nasib Ichinose. Namun, kalau sekarang dia jatuh ke titik terendah, musim gugur berikutnya pasti akan menjadi yang terakhir...

Apakah aku harus memberitahu pemikiranku ini pada Kanzaki? Untuk sesaat, aku merasa bimbang. Namun, aku segera melenyapkannya. Melakukan hal ekstra diluar perhitunganku tidak akan membuat keadaan jadi membaik.

Sebaliknya, itu akan memperburuk keadaan.

"Pada dasarnya, siswa harus mengurusi kelasnya masing-masing. Benar, kan?"

"... Ya, kau benar. Mungkin aku terlalu kekanak-kanakan."

Kanzaki membungkuk padaku, seolah menyesalinya tindakannya.

"Aku akan temukan solusinya sendiri. Tapi kalau ada cara yang lebih mudah untuk memperbaiki keadaan, aku akan melakukannya."

Setelah mengatakan itu, Kanzaki berjalan menuju asrama.

Dia mungkin putus asa karena kehabisan pilihan. Tapi, seperti yang dia katakan, bahkan tikus yang terpojok pun juga bisa menggigit seekor kucing.

Pada ujian khusus berikutnya, kemungkinan besar Kanzaki akan berdiri di hadapan kami sebagai lawan yang tangguh.




Komentar

Adrean mengatakan…
Ditunggu translasi selanjutnya
Sama buat di table of content buat chapter 5 belum ke update kayaknya

Sama di ch 2 dan 3 link buat ke ch selanjutnya belum tersedia
Cmiiw 👌
gobenkyou mengatakan…
Gud lanjutkeun
X-Gorn mengatakan…
Enggak sabar untuk vol 3.. Btw untuk vol 3 kapan rilis yak?
Fort mengatakan…
Bulan Desember perkiraan atau 2021 paling lambat untuk vol 3

Postingan populer dari blog ini

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 2

Volume 2 Ilustrasi Prolog Chapter 1 Part 1 Chapter 1 Part 2 Chapter 1 Part 3 Chapter 1 Part 4 Chapter 1 Part 5 Chapter 2 Part 1 Chapter 2 Part 2 Chapter 2 Part 3 Chapter 3 Part 1 Chapter 3 Part 2 Chapter 3 Part 3 Chapter 3 Part 4 Chapter 3 Part 5 Chapter 3 Part 6 Chapter 3 Part 7 Chapter 3 Part 8 Chapter 3 Part 9 Chapter 3 Part 10 Chapter 3 Part 11 Chapter 4 Part 1 Chapter 4 Part 2 Chapter 4 Part 3 Chapter 4 Part 4 Chapter 4 Part 5 Chapter 4 Part 6 Chapter 4 Part 7 Chapter 5 Part 1 Chapter 5 Part 2 Chapter 5 Part 3 Chapter 5 Part 4 Epilog [PDF] SS Amasawa Ichika SS Horikita Suzune SS Tsubaki Sakurako SS Shiina Hiyori

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 1

Volume 1 Prolog Chapter 1 Chapter 2 Chapter 3 Chapter 4 Chapter 5 Part 1 Chapter 5 Part 2 Chapter 5 Part 3 Chapter 5 Part 4 Chapter 6 Part 1 Chapter 6 Part 2 Epilog SS Horikita Suzune SS Nanase Tsubasa I SS Nanase Tsubasa II SS Karuizawa Kei

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 2 Chapter 1 Part 1

Chpater 1 : Perubahan dalam Kehidupan Sekolah (Part 1) Pada hari itu, Kelas 2-D menghadapi situasi aneh yang belum pernah terjadi sebelumnya. Teruhiko Yukimura berkali-kali menghentakkan kakinya, sambil melihat ke arah pintu masuk kelas. "Bisakah kamu tenang sedikit? Ini bahkan belum sampai 5 menit sejak Kiyopon pergi. Dia dipanggil oleh sensei, kan? Berarti dia tidak akan kembali dalam waktu dekat." Hasebe Haruka, teman sekelas sekaligus teman terdekat, berkata begitu kepada Yukimura. Sakura Airi dan Miyake Akito duduk di sebelahnya. "Aku sudah tenang... tidak perlu khawatir," jawab Yukimura. Meskipun dia berhenti menghentakkan kaki, tidak lama setelah itu dia kembali tegang. Diam-diam dia mulai menghentakkan kakinya ke atas dan ke bawah, hingga menggesek celananya. Yukimura berencana untuk bicara dengan Ayanokouji sepulang sekolah, tapi dia menundanya karena kehadiran Horikita. Kemudian dia mendengar dari gadis itu bahwa Chabashira memanggilny