Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Spy Room Volume 1 Chapter 1 Part 5

Chapter 1 : Ancaman (Part 5) Lily berjalan melewati kerumunan sambil membawa bahan-bahan makanan. Untungnya dia bisa pergi berbelanja setelah kejadian sebelumnya, tapi dia merasa seperti kehilangan tenaga untuk berjalan. Dengan berat dia melangkahkan kakinya untuk kembali ke Istana Kagerou. Dalam perjalanan, dia beberapa kali menjatuhkan kentang yang dibawanya dan menghela nafas dalam-dalam. Kenapa jadi begini ...? Setelah kejadian itu, Klaus mengunci diri dan tidak keluar dari kamar. Gadis-gadis itu tidak punya pilihan selain berlatih membuka gembok sendiri, tapi itu bisa dikatakan sama saja dengan yang mereka lakukan di sekolah pelatihan. Tidak ada harapan bagi mereka untuk berkembang dengan cepat. Jika sejak awal mereka memang bisa menanganinya sendiri, mereka tidak akan kesulitan seperti ini. Kalau begini terus, mereka tidak akan mampu menyelesaikan misi mustahil yang akan di laksanakan satu bulan lagi. Ya ampun, siapa itu!? Siapa yang mengatakan bahwa Sensei a

Spy Room Volume 1 Chapter 1 Part 4

Chapter 1 : Ancaman (Part 4) Hari kedua di Istana Kagerou. Ketika para gadis sudah berkumpul di ruang pertemuan, Klaus muncul di sana. Pakaiannya tidak kotor dan bernoda merah seperti kemarin, kali ini dia memakai pakaian yang bersih. Sejenak Lily terpesona melihat penampilannya yang rapi itu. "Selamat pagi, bos." Dia mengucapkan salam untuk menyembunyikan hatinya yang berdebar-debar. "Aku merinding jika dipanggil seperti itu." Klaus mengerutkan keningnya. "Berhenti memanggilku bos. Panggil aku Sensei, atau Klaus." "Baiklah ... kalau begitu, aku akan memanggilmu Sensei." "Aku tidak keberatan. Nah, mari kita mulai pertemuan [Tomoshibi]." Di ruang pertemuan ini, sofa-sofa disusun berbentuk seperti コ ... Setelah duduk di sofa, sikap para gadis jadi agak sedikit kaku. Sedangkan Klaus, bersikap acuh tak acuh seperti biasa dan mulai bicara. "Aku akan memberi penjelasan pada kalian. [Tomoshibi]

Spy Room Volume 1 Chapter 1 Part 3

Chapter 1 : Ancaman (Part 3) Para gadis mulai menjelajahi bagian dalam gedung, karena Klaus pergi tanpa memberi penjelasan apa pun. Interior Istana Kagerou terlihat sangat mengesankan. Karpet merah terbentang di seluruh lantai, sofa berlapis kulit berjejer di ruang tunggu. Lemari dapur di penuhi dengan peralatan makan kelas atas, dan ada kompor memasak versi terbaru. Dalam perjalanan, mereka juga menemukan kamar mandi yang sangat luas dan tempat bermain di ruang bawah tanah. Ketika tiba di aula, akhirnya mereka menemukan sebuah pesan. Di dinding, ada sebuah papan tulis besar dengan tulisan di atasnya. Tulisan tangan yang indah, tampaknya itu di tulis oleh seorang wanita. Tak terbayangkan oleh mereka bahwa tulisan itu ditulis oleh Klaus. [Istana Kagerou : Aturan untuk hidup bersama] Di papan tulis itu, tertulis aturan detail untuk tinggal di sini. "Eh? Apakah mulai hari ini kita boleh tinggal disini?" Lily merasa kagum. Kemudian di ikuti oleh gadi

Spy Room Volume 1 Chapter 1 Part 2

Chapter 1 : Ancaman (Part 2) "Hanya bercanda~Aku belum siap untuk mati." Di tempat pembakaran sampah dekat asrama. Lily menggumamkan kata-kata itu. Dia melemparkan barang-barang pribadinya ke dalam tungku pembakaran, untuk menghilangkan semua jejak dirinya di sekolah ini. Dia membusungkan dadanya dengan bangga, sambil menyaksikan asap yang mengepul naik ke udara. "Deduksi sederhana. Misi mustahil ini akan dilakukan oleh tim khusus. Tidak salah lagi, ini adalah perkumpulan para elite. Tim ini jauh lebih aman daripada tim mata-mata biasa. Ini sebuah kesuksesan yang besar! Tidak juga, orang-orang itu bisa melihat kemampuanku meskipun tidak kutunjukkan. Fufu, ternyata mereka pengertian juga, ya." Di mata para siswa, gadis ini memiliki kepribadian yang baik. Namun faktanya, dia membuang semua barang yang tidak dia perlukan hanya karena kelulusan sementara tanpa mempedulikan keprihatinan kepala sekolah. Aku akan menjadi anggota tim elite! Ak

Spy Room Volume 1 Chapter 1 Part 1

Chapter 1 : Ancaman (Part 1) Dunia dipenuhi oleh penderitaan. Perang terbesar dalam sejarah, meninggalkan luka yang sangat dalam, dan penderitaan yang luar biasa. Peperangan itu berakhir dengan menyerah nya Kekaisaran Galgado, tapi jumlah korban di pihak lain melebihi 10 juta jiwa, dengan kata lain.. itu adalah perang tanpa ada pemenang. Sebagian besar korban adalah warga sipil. Tapi itu memang sifat khusus dari peperangan. Perang tidak lagi menggunakan pedang dan panah. Melainkan dengan teknologi dan ilmu pengetahuan, kekuatan dari senjatanya sangat berbeda dari senjata di masa lalu. Senapan mesin ringan, gas beracun, dan ranjau darat.. senjata yang sangat mengerikan untuk membunuh manusia. Pada saat-saat akhir peperangan, kedua belah pihak telah kehilangan akal sehat dan kemanusiaan mereka. Pembantaian terjadi dimana-mana, tidak peduli korbannya itu wanita atau anak-anak. Setelah perang berakhir, para politisi di seluruh dunia yang melihat bencana itu ak

Spy Room Bahasa Indonesia

Spy Room Volume 1 Prolog Chapter 1 Part 1 Chapter 1 Part 2 Chapter 1 Part 3 Chapter 1 Part 4 Chapter 1 Part 5 Chapter 1 Part 6 Chapter 1 Part 7 Chapter 1 Part 8 Chapter 1 Part 9 Chapter 2 Part 1 Chapter 2 Part 2 Chapter 2 Part 3 Chapter 2 Part 4 Chapter 2 Part 5 Chapter 2 Part 6 Chapter 2 Part 7 Chapter 2 Part 8 Chapter 2 Part 9 Chapter 3 Part 1 Chapter 3 Part 2 Chapter 3 Part 3 Chapter 3 Part 4 Chapter 3 Part 5 Chapter 3 Part 6 Chapter 3 Part 7 Chapter 3 Part 8 Chapter 3 Part 9 Chapter 3 Part 10 Chapter 4 Part 1 Chapter 4 Part 2 Chapter 4 Part 3 Chapter 4 Part 4 Chapter 4 Part 5 Chapter 4 Part 6 Chapter 4 Part 7 Chapter 4 Part 8 Epilog Part 1 Epilog Part 2 Epilog Part 3 Epilog Part 4