Chapter 1 : Berbagai strategi yang berbeda-beda (Part 2) 19 Juli, sehari sebelum kami tiba di pulau tak berpenghuni. 12.36 siang. Sebuah kapal pesiar mewah dengan 12 lantai, San Venus, melaju di atas permukaan air laut menuju arah selatan-barat daya. Di bagian dek belakang yang jarang di kunjungi orang-orang, pacar ku Karuizawa Kei melambaikan tangannya menyambut kedatangan ku. Setelah memastikan tidak ada orang lain di sekitar, kami pun saling mendekati satu sama lain dan memandangi lautan. "Pemandangannya indah sekali, ya..." Pantulan sinar matahari pada permukaan air laut, tampak berkilau seperti permata yang bertaburan. Kei melihat pemandangan itu sambil menyipitkan mata nya, kesan romantis seolah-olah terpancar dari tatapan itu. "Apa kau tidak melihatnya tahun lalu?" "Aku lihat kok, tapi karena pemandangan nya biasa saja, aku memutuskan bermain di atas kapal bersama teman-teman ku." Kata Kei, mengakui semua itu dengan sedikit malu-malu. Yah, bisa d
Dilarang keras memperjualbelikan hasil terjemahan ini dalam bentuk apapun.!!