Langsung ke konten utama

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 2 Chapter 2 Part 2

Chapter 2 : Waktu yang mengalir (Part 2)



Sepulang sekolah, kami berdua berjalan menuju ruang OSIS.

"Apa kau sudah membuat janji sebelumnya dengan Ketua OSIS?"

Jika berkunjung tiba-tiba, tidak ada jaminan Nagumo berada di ruang OSIS.

"Tentu saja, beberapa waktu sebelumnya aku sudah meminta Chabashira-sensei untuk mengatur pertemukanku dengan Ketua OSIS Nagumo. Namun mereka menundanya sampai hari ini. Tapi itu mungkin ada baiknya juga, karena saat ini aku lebih termotivasi untuk bergabung dengan OSIS."

"Apa karena masalah hadiah itu?"

"Ya. OSIS seharusnya menjadi pihak netral di sekolah ini, jika mereka terlibat dalam ujian khusus untuk mengeluarkanmu, itu berarti mereka tidak adil pada kita Kelas 2-D ... Aku tidak bisa terima begitu saja."

Aku menatap Horikita yang berjalan di sebelahku, wajahnya dipenuhi dengan tekad yang kuat.

"Memiliki motivasi itu memang bagus, tapi jangan terlalu bersemangat. Belum ada bukti kalau Nagumo berkaitan dengan hadiah itu. Bahkan jika dia memang terlibat, dia bukan lawan yang bisa kau hadapi seorang diri."

Nagumo tidak akan membatalkan ujian itu hanya karena permintaan dari kami.

"Tentu saja aku tidak akan melakukan apa pun sampai aku merasa yakin."

Aku lega mendengarnya, dia terlihat antusias dari biasanya, tapi dia masih bisa mengendalikan diri.

Tidak butuh waktu lama bagi kami berdua tiba di ruang OSIS, lalu kami membuka pintu.

"Permisi."

Kami melangkah masuk ke dalam, kemudian terlihat Nagumo sedang duduk di kursi ketua OSIS.

Dia merentangkan kakinya dan menyapa Horikita, seolah-olah merasa seperti raja.

Melihat sikapnya itu, aku tidak merasa terganggu sedikitpun. Malahan aku merasa itu sangat cocok untuk dirinya yang suka menunjukkan kekuasaan.

Dia terlihat lebih tenang dari biasanya. Mungkin karena tidak adanya Horikita Manabu, yang memiliki pengaruh besar baginya.

Lalu, Wakil Ketua OSIS Kiriyama berdiri di sampingnya.

Setelah melihatku sebentar, Kiriyama segera mengalihkan pandangannya ke arah Horikita.

"Apa ada yang ingin kalian bicarakan?"

"Ya, terima kasih atas waktunya."

Kiriyama mempersilahkan kami berdua untuk duduk, kami pun menurutinya dan duduk di kursi.

"Tidak perlu khawatir, aku punya waktu luang sekarang."

Meskipun aku berdiri di hadapannya, sikap Nagumo tetap sama seperti biasa.

Jika dia memang berkaitan dengan ujian khusus untuk mengeluarkanku, tidak aneh jika dia menunjukkan sedikit reaksi, tapi...

"Jadi, apa yang ingin kalian bicarakan? Kalian datang kemari bukan hanya untuk menyapaku saja, kan?"

Meskipun Nagumo terlihat menyambut kedatangan kami, dia meminta Horikita untuk mengatakan tujuan kami.

"Aku tahu waktumu sangat berharga, Ketua OSIS, jadi aku akan langsung ke intinya. Aku ingin bergabung dengan OSIS."

Suara Horikita bergema di dalam ruang OSIS.

Mendengar itu, dua anggota OSIS yang ada di depan kami menunjukkan reaksi yang sama.

Bukan ekspresi untuk menerima atau menolak, melainkan terkejut.

"Kau ingin bergabung dengan OSIS?"

Nagumo yang awalnya terkejut, kini menjadi bersemangat.

"Aku ingin tahu, apa yang terjadi padamu? Sejujurnya, aku tidak ingin menjawab iya."

"Itu berarti kamu tidak akan menerimaku?"

"Bukan begitu. Aku termasuk tipe orang yang tidak bisa menolak. Selama masih ada kursi yang kosong, aku akan menerima siapapun. Aku juga tidak tertarik dengan motif mereka. Apakah itu demi OAA, prospek di masa depan, atau rasa keadilan, itu semua terserah mereka..."

Tidak seperti Manabu, Nagumo bersedia menerima siapapun untuk bergabung dengan OSIS.

"Tapi kau berbeda, Horikita Suzune. Aku harus mengajukan satu syarat padamu."

"Apa syaratnya?"

"Mengapa kau memilih untuk bergabung dengan OSIS saat ini juga? Beritahu aku alasannya."

Apa dia merasa terancam karena aku menemani Horikita?

Tidak, Nagumo bukan tipe orang yang peduli dengan hal-hal kecil seperti itu.

Dia hanya ingin tahu alasan adik perempuan Manabu bergabung dengan OSIS.

Tentu saja Horikita tidak akan mengatakan alasannya ingin memasuki OSIS karena kalah taruhan denganku.

Meskipun masih ada peluang, mungkin ini adalah akhirnya.

Horikita tidak akan mendapat kepercayaan Nagumo.

"Di masa lalu aku berselisih dengan kakakku, jadi aku memutuskan untuk mendaftar ke sekolah ini agar dapat menyelesaikan perselisihan itu. Tapi, hubungan kami tidak berubah sedikitpun bahkan setelah aku memasuki sekolah ini."

Meskipun Horikita menceritakannya dengan perlahan, Nagumo mendengarkan dengan cermat setiap perkataannya.

"Kakakku tidak mau mengakui diriku yang tidak berkembang sedikitpun. Akibatnya, aku tidak bisa berkomunikasi secara baik-baik dengannya, setidaknya sampai dia lulus."

Horikita memilih secara selektif masa lalu yang dia ungkapkan.

"Lalu? Apa kalian sudah berbaikan?"

"Ya. Kami sudah berbaikan pada saat-saat terakhirnya di sekolah ini. Dan sekarang, aku menjadi tertarik dengan OSIS, tempat dimana Kakakku mengabdikan dirinya untuk sekolah ini. Meskipun aku telah mengambil jalan memutar selama ini, sekarang aku ingin berjalan di jalan yang sama dengan Kakakku."

Sejak awal, Horikita tidak mau bergabung dengan OSIS.

Jika aku bertanya padanya apakah kata-kata itu berasal dari hatinya, dia akan menjawab [hanya setengah].

Tapi untuk mengelabui Nagumo yang mampu membedakan antara kebenaran dan kebohongan, dia menutupinya dengan menggunakan beberapa fakta.

"Mengambil jalan yang sama dengan Kakakmu ya, cerita yang sangat menyentuh."

Nagumo menjadi lebih waspada setelah mendengar cerita Horikita.

"Dengan kata lain, aku boleh berasumsi bahwa kau memiliki keinginan untuk menjadi Ketua OSIS?"

Tidak peduli apapun jawaban yang dia berikan sekarang, Nagumo tidak akan bisa diyakinkan dengan mudah.

Dalam hal ini, kebohongan yang sederhana akan berakibat fatal.

"Itu benar. Sama seperti Kakakku, aku juga ingin menjadi Ketua OSIS."

Horikita memilih untuk menghadapi dinding besar yang ada di depannya.

Dan juga, tidak tersirat sedikit pun kebohongan di dalam kata-katanya.

Setelah memilih untuk bergabung dengan OSIS, dia seolah-olah termotivasi untuk mengejar sosok Manabu.

"Aku mengerti. Tapi Honami telah bekerja keras sebagai anggota OSIS selama setahun ini. Kau sudah tertinggal satu tahun dengannya untuk bersaing menjadi ketua OSIS. Kau mengerti itu, kan?"

"Menurutku itu bukan jarak yang tidak bisa kukejar."

Horikita menjawab dengan tekad yang lebih kuat dari sebelumnya.

"Dia memang tidak mirip dengannya, tapi sekarang dia benar-benar terlihat seperti adik Horikita-senpai."

Wakil ketua OSIS Kiriyama yang sejauh ini tetap diam, mulai bicara pada Nagumo.

"Aku merasa agak aneh memanggilmu Horikita. Memang benar, sebelumnya aku memanggilmu dengan margamu, tapi mulai sekarang aku akan memanggilmu Suzune, apa kau tidak keberatan?"

"Aku tidak keberatan."

"Kami juga punya sedikit masalah karena anggota OSIS dari kelas dua hanya Honami seorang."

Melalui pertanyaan langsung, Nagumo sedikit memahami pemikiran Horikita, dan mengizinkannya untuk bergabung dengan OSIS.

Kemudian Nagumo berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah Horikita yang juga ikut berdiri, lalu dia mengulurkan tangan kirinya.

Horikita langsung menjabat tangan Nagumo.

"Selamat datang di OSIS. Mulai hari dan seterusnya, aku ingin kau bekerja keras untukku sebagai anggota OSIS, Suzune."

"Tentu saja."

"Sebagi ucapan selamat telah bergabung dengan OSIS, aku akan memberitahumu sesuatu yang menarik. Ketua OSIS di masa lalu selalu lulus sebagai siswa Kelas A. Ingat itu dan berusahalah untuk meraih tujuan yang lebih tinggi."


Nagumo mengatakan itu seolah ingin memotivasi Horikita yang saat ini masih berada di Kelas D.

"Tidak perlu khawatir. Aku tidak berencana lulus di luar Kelas A."

"Kalau begitu, tunjukkan padaku kalau itu bukan sekedar kata-kata saja."

Jabat tangan yang berlangsung cukup lama di akhiri bersamaan dengan selesainya percakapan mereka.

"Aku Kiriyama, Wakil Ketua OSIS."

"Senang bertemu denganmu."

Setelah berjabat tangan dengan Kiriyama, Horikita resmi menjadi anggota OSIS.

Mulai hari ini, Horikita akan mengamati langsung tindakan Nagumo dari dekat.

Sistem meritokratis, sistem yang memberikan semua orang kesempatan untuk mendapatkan posisi mereka berdasarkan kemampuan masing-masing.

Ini sistem yang sangat menyimpang dari apa yang telah dipertahankan oleh Manabu, bagaimana Horikita akan menghadapi hal itu?

Kurasa tidak ada lagi tempat bagiku untuk masuk ke dalam pembicaraan. Aku juga tidak mendapatkan info tentang hadiah 20 juta poin itu, jadi aku mencari kesempatan untuk meninggalkan tempat ini.

Ketika aku akan pergi dari sini...

"Ngomong-ngomong, apa kau juga mau bergabung dengan OSIS, Ayanokouji?"

"Apa yang kau pikirkan, Nagumo? Bahkan sampai mengundangnya ke OSIS."

Kiriyama terkejut mendengar usulan langka Nagumo.

"Itu bukan hal yang aneh. Dia berhasil menarik perhatian Horikita-senpai. Jika dia ingin bergabung, aku tidak punya alasan untuk menolak. Lagipula, pada ujian khusus sebelumnya.. dia adalah satu-satunya yang mendapat nilai sempurna di angkatannya."

Dari cara Nagumo mengatakan itu, rasanya dia seolah baru menyadari keberadaanku.

Sepertinya dia sudah tahu semua informasi kelas satu dan kelas dua yang dipublikasikan.

"Aku menolak. Aku tidak cocok menjadi OSIS."

"Aku tahu kau akan berkata begitu."

Dia langsung menerima jawabanku seolah tawarannya itu hanya sekedar basa basi saja.

Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan, tapi dia mengarahkan pandangannya kepadaku lagi.

"Ayanokouji."

Setelah memanggil namaku, kami saling menatap satu sama lain dalam keheningan.

"Ternyata pekerjaan OSIS lebih banyak dari yang kupikirkan, tapi sekarang aku sudah mulai sedikit santai, ketika musim panas nanti, aku akan menghabiskan waktu dengan para juniorku."

Apa maksudnya?

Ketika aku akan bertanya begitu, dia kembali bicara.

"Aku akan bermain denganmu, nantikanlah."

Itu tidak mencapai tingkat deklarasi perang.

Itu seperti perintah dari yang kuat ke yang lemah.

"Sakayanagi, Ichinose, Ryuuen. Orang-orang itu mungkin akan menangis dalam kegembiraan."

Setelah mengatakan itu, Nagumo mengabaikanku sepenuhnya.

"Ngomong-ngomong, Kiriyama. Mengapa kau datang hari ini? Ini sangat langka."

"... Apa maksudmu?"

"Biasanya ketika ada siswa kelas satu dan kelas dua yang ingin bergabung dengan OSIS, kau tidak pernah hadir. Tapi ketika mendengar Horikita Suzune ingin bertemu denganku, kau datang. Bukankah itu aneh?"

Nagumo mengatakan itu setelah percakapan berakhir. Aku merasa perkataannya itu juga tertuju padaku.

Perkataan Nagumo yang tiba-tiba itu terdengar agak aneh. Tentu saja aku juga tidak mengerti alasan Kiriyama berada di sini, tapi dia terlihat sedikit terguncang mendengar perkataan Nagumo.

"Aku sedikit tertarik dengannya, karena dia adalah adik Horikita-senpai. Apa ada yang salah dengan itu?"

Meskipun Kiriyama berusaha untuk tetap tenang, nada suaranya sedikit lebih tinggi dari biasanya.

Nagumo tertawa dengan keras.

"Tidak ada. Lupakan saja perkataanku tadi."

Nagumo merasa puas setelah melihat reaksi Kiriyama, dia tidak melanjutkan topik itu lebih jauh.

"Suzune, kau tetap di sini. Aku akan memperkenalkanmu dengan anggota OSIS yang lain."

"Aku mengerti."

Tidak ada alasan bagiku tetap berada di sini setelah menolak tawaran Nagumo.

Aku meninggalkan Horikita dan pergi dari ruang OSIS.

***

Komentar

Unknown mengatakan…
Mantap...... Chapter 2 part3 pulak min
Adithya mengatakan…
Makin seru aja semangat min ngeTLnya
Unknown mengatakan…
mkasih min translate nya, ditunggu next chapter
Unknown mengatakan…
Mntap...nunggu update barunya
Terima kasih banyak🙏
Unknown mengatakan…
Penghibur lara
Parhanjaelani mengatakan…
Part 3 nya kapan min??
Fort mengatakan…
Seperti biasa web ini paling cepat mantappp min
Julius Kingsley mengatakan…
Sabar ya.. part 3 nya lumayan panjang jadi agak lama up nya.. saya bisa kok up besok atau lusa lewat pdf.. tapi saya agak ragu memasang link download cuman untuk satu part saja...
Dev mengatakan…
Dua tiga ada bucin
Semangat Min :v
Anonim mengatakan…
lanjut min
Any mengatakan…
Menunggu
Unknown mengatakan…
Gasss min
Dev mengatakan…
Min , gk ada rencana nyelipin TL komen ?
Unknown mengatakan…
Pdfnya jadian satu volume aja min, semangat min!!
Maniak NTR mengatakan…
Semangat admin ngetranslate nya , Saya setia menunggu.
(*´∇`*)
Kami-sama mengatakan…
Ayo min semangat buat chapter 2 part 3nya
Dev mengatakan…
Udah 5 hari nih min
Redezperado mengatakan…
Siap" nih bakal ada sesuatu dr nagumo di special exam selanjutnya

Postingan populer dari blog ini

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 2

Volume 2 Ilustrasi Prolog Chapter 1 Part 1 Chapter 1 Part 2 Chapter 1 Part 3 Chapter 1 Part 4 Chapter 1 Part 5 Chapter 2 Part 1 Chapter 2 Part 2 Chapter 2 Part 3 Chapter 3 Part 1 Chapter 3 Part 2 Chapter 3 Part 3 Chapter 3 Part 4 Chapter 3 Part 5 Chapter 3 Part 6 Chapter 3 Part 7 Chapter 3 Part 8 Chapter 3 Part 9 Chapter 3 Part 10 Chapter 3 Part 11 Chapter 4 Part 1 Chapter 4 Part 2 Chapter 4 Part 3 Chapter 4 Part 4 Chapter 4 Part 5 Chapter 4 Part 6 Chapter 4 Part 7 Chapter 5 Part 1 Chapter 5 Part 2 Chapter 5 Part 3 Chapter 5 Part 4 Epilog [PDF] SS Amasawa Ichika SS Horikita Suzune SS Tsubaki Sakurako SS Shiina Hiyori

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 1

Volume 1 Prolog Chapter 1 Chapter 2 Chapter 3 Chapter 4 Chapter 5 Part 1 Chapter 5 Part 2 Chapter 5 Part 3 Chapter 5 Part 4 Chapter 6 Part 1 Chapter 6 Part 2 Epilog SS Horikita Suzune SS Nanase Tsubasa I SS Nanase Tsubasa II SS Karuizawa Kei

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 2 Chapter 1 Part 1

Chpater 1 : Perubahan dalam Kehidupan Sekolah (Part 1) Pada hari itu, Kelas 2-D menghadapi situasi aneh yang belum pernah terjadi sebelumnya. Teruhiko Yukimura berkali-kali menghentakkan kakinya, sambil melihat ke arah pintu masuk kelas. "Bisakah kamu tenang sedikit? Ini bahkan belum sampai 5 menit sejak Kiyopon pergi. Dia dipanggil oleh sensei, kan? Berarti dia tidak akan kembali dalam waktu dekat." Hasebe Haruka, teman sekelas sekaligus teman terdekat, berkata begitu kepada Yukimura. Sakura Airi dan Miyake Akito duduk di sebelahnya. "Aku sudah tenang... tidak perlu khawatir," jawab Yukimura. Meskipun dia berhenti menghentakkan kaki, tidak lama setelah itu dia kembali tegang. Diam-diam dia mulai menghentakkan kakinya ke atas dan ke bawah, hingga menggesek celananya. Yukimura berencana untuk bicara dengan Ayanokouji sepulang sekolah, tapi dia menundanya karena kehadiran Horikita. Kemudian dia mendengar dari gadis itu bahwa Chabashira memanggilny