Langsung ke konten utama

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 2 Chapter 3 Part 3

Chapter 3 :
Musim panas yang semakin dekat, firasat akan pertempuran yang sengit(Part 3)



"Ujian khusus di pulau tak berpenghuni dua tahun berturut-turut. Bukan berarti aku tidak pernah memikirkannya..."

"Akhirnya tiba juga waktunya, begitulah yang kupikirkan."

Ketika aku kembali ke kelas, pembicaraan rutin dalam menghadapi ujian khusus telah dimulai.

Beberapa siswa, termasuk Yousuke, berkumpul di kursi barisan depan tempat Horikita duduk. Sepertinya mereka sedang memikirkan solusi untuk situasi saat ini.

Kouenji juga sudah kembali ke tempat duduknya, dia sibuk melihat dirinya sendiri di cermin tangan yang biasa dia gunakan.

"Meskipun ada kondisi tertentu, bagian terpenting dalam ujian kali ini adalah kita dapat memilih anggota kelompok dari siswa seangkatan."

Itu adalah aturan baru yang tidak pernah ada sebelumnya dalam ujian khusus.

Namun, kemunculan aturan semacam ini berada di luar harapan siswa.

"Tapi, bagaimana dengan poin kelas yang kita terima saat memenangkan ujian? Aku mengerti alasanmu, tapi membentuk kelompok dengan kelas lain itu rasanya seperti bermain-main dalam ujian."

Benar sekali. Perkataan Sudou itu cukup masuk akal. Dalam ujian khusus ini, kita tidak hanya bertarung dengan angkatan yang berbeda saja, tapi juga bersaing dengan tahun ajaran yang sama. Satu-satunya cara yang efisien untuk menyelesaikan ujian ini adalah membentuk kelompok dengan teman sekelas.

Meski begitu, sekolah telah menyiapkan aturan yang menarik.

Kami akan lebih mudah masuk ke dalam peringkat teratas dengan memilih anggota kelompok dari siswa kelas lain yang memiliki kemampuan keseluruhan yang tinggi. Resiko menerima hukuman akan berkurang, tapi hadiah yang diterima juga akan berkurang.

Di sisi lain, membentuk kelompok dengan teman sekelas akan beresiko tinggi menerima hukuman, tapi peluang untuk mendapatkan hadiah menjadi lebih tinggi.

Situasi yang ideal adalah membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 2 atau 3 orang dengan teman sekelas, setelah itu bergabung dengan kelas lain menjadi kelompok besar.

Namun, tidak mudah untuk membentuk kelompok besar begitu ujian dimulai. Jika kau tidak memiliki jaminan untuk bebas membentuk kelompok besar sebelumnya, kau akan menerima kerugian yang besar. Namun terlepas dari hal itu, ujian khusus berikutnya memliki pengaruh yang sangat besar. Jika satu kelas menempati tiga peringkat teratas, kelas tersebut akan menerima 600 poin kelas. Seandainya Kelas 2-D berhasil meraihnya, itu akan menjadi tiket kilat untuk naik tingkat menjadi Kelas 2-B.

"Tapi menurutku, kita tidak akan bisa membuat kelompok yang seimbang jika memlih anggota dari teman sekelas saja. Bahkan jika kita melakukannya... bagaimana kalau kelas lain bekerja sama? Kemungkinan terburuk, hanya Kelas 2-D saja yang tertinggal."

Memenangkan ujian hanya dengan Kelas 2-D, tidak lebih dari sebuah pemikiran yang ideal.

Jika satu kelas memilih untuk bertarung sendiri, ada kemungkinan mereka akan ditargetkan oleh tiga kelas lain yang telah beraliansi. Dan jika mereka kalah, tidak ada harapan untuk mendapatkan hadiah yang banyak.

"Bahkan jika kita tidak bisa memenangkan ujian, menyerah terlalu awal akan membuat kita beresiko dikeluarkan. Dengan kata lain, jika kita percaya diri... tidak, jika ada alasan untuk menang, baru kita akan membentuk kelompok besar dengan kelas lain."

Ujian khusus, yang membuat semua siswa menganggap kelas-kelas lain sebagai sekutu dan musuh, mungkin belum pernah ada sebelumnya.

Jika mempertimbangkan hal itu, membentuk kelompok dengan siswa dari kelas lain sejak awal juga termasuk bagian yang penting dari strategi.

Namun, tidak mudah untuk sejalan dengan kelas lain.

Bagaimanapun, tidak banyak keuntungan membentuk kelompok dengan teman sekelas, tapi karena poin kelas bisa berubah drastis dalam ujian ini, wajar jika ingin mengungguli kelas lain. Terlebih lagi untuk kelas-kelas bawah.

Oleh karena itu, jika kami ingin mulai membentuk kelompok, kami harus memustuskan strateginya terlebih dulu.

"Kira-kira, bagaimana Sakayanagi-san, Ryuuen-kun, dan Ichinose-san akan bertindak?"

Untuk memutuskan hal itu, Horikita menggunakan kata-kata Yousuke sebagai dasar untuk memulai pembicaraan dengan seluruh siswa di kelas.

"Kelas A yang berada di posisi teratas, mungkin tidak keberatan untuk membentuk kelompok campuran dengan kelas lain. Tidak peduli kelompok mana yang menang, mereka tidak akan mempermasalahkannya selama jarak poin kelas tidak berkurang. Sebaliknya, tiga kelas yang berada di bawah mereka, termasuk kita, ingin menutup jarak tersebut."

"Lalu, bagaimana kalau kita membuat aliansi antara tiga kelas? Demi mengurangi jarak dengan Kelas A, menurutku itu bukan ide yang buruk."

Sudou yang telah diam mendengarkan, mengajukan sebuah ide yang cukup bagus.

Gagasan menggabungkan kekuatan dengan kelas lain untuk menyerang Kelas A, dan menjadikannya sebagai musuh bersama.

"Musuh dari musuh kita adalah sekutu, itu maksudmu kan. Bukan ide yang buruk untuk mengisolasi Kelas A. Ichinose-san mungkin akan menerima rencana ini."

"Tapi kalau kita mengusulkan rencana untuk mengisolasi Kelas A, kita harus bersiap menerima permusuhan dari Kelas A. Mengingat kepribadian Sakayanagi-san, meski Kelas D kelas terbawah, dia tetap akan menggunakan cara apapun untuk menyerang kita habis-habisan."

Biasanya, Kelas A akan fokus pada Kelas B yang berusaha mengejar ketinggalan.

Tapi, seperti yang dikatakan Yousuke, Sakayanagi cenderung tidak melepaskan mangsanya.

"Sebisa mungkin, kita akan mengurangi jarak poin kelas secara diam-diam."

"Bahkan jika ketiga kelas bertarung bersama, lebih baik bukan kita yang mengusulkan rencananya."

Rencananya adalah membuat kelas lain menerima permusuhan dari Kelas A yang dipimpin oleh Sakayanagi.

Mudah untuk diucapkan, tapi sulit untuk dilakukan.

Hal yang paling merepotkan dalam ujian khusus ini, berdiskusi dengan teman sekelas saja tidak akan menyelesaikan permasalahannya.

Tidak peduli seberapa lama kami berdiskusi di sini, tidak akan ada kemajuan. Jika kami tidak mengetahui apa yang dipikirkan Kelas B dan Kelas C, maka itu hanya akan berakhir sebagai rencana yang tidak lebih dari sekedar teori, dan tidak bisa diterapkan.

Tidak mudah untuk membuat tiga kelas saling berdiskusi satu sama lain.

Selain Ichinose, aku tidak berpikir Ryuuen mau bekerja sama.

Selain itu, jika Sakayanagi mendapatkan informasi ini, dia pasti akan langsung bertindak.

"Sepertinya akan sulit membuat keputusan..."

Walaupun masih ada waktu satu bulan lagi, tidak mungkin kami bisa tenang ketika kelompok terbentuk satu persatu di sekitar kami.

"Kita akan sangat terbantu jika ada ide serupa dari kelas lain..."

Para siswa Kelas D berpikir keras mencari solusi untuk hal itu.

"Hanya untuk membentuk kelompok saja sudah membuatku sakit kepala."

Masih ada hal penting yang harus dilakukan, selain membentuk kelompok.

Yaitu keberadaan kartu yang memiliki bermacam-macam fungsi. Besok pagi, setiap siswa akan menerima kartu yang tidak dapat ditukarkan dengan teman sekelas. Selain itu, ketika kartu sudah ditukarkan sekali, kartu itu tidak akan bisa kembali lagi ke pemilik aslinya. Dengan kata lain, tidak ada pilihan selain menjual kartu yang tidak berguna untukmu kepada siswa kelas lain, atau membeli kartu yang berguna untukmu dari siswa kelas lain.

 "Kemungkinan, sebagian besar siswa akan mulai bertindak besok."

"Ya. Mengumpulkan kartu yang berguna untuk kelompok juga penting."

Hari dimana kami akan membentuk kelompok untuk ujian khusus akhirnya dimulai.

Secara alami, perubahan signifikan akan terjadi pada kelas, termasuk Kelas D.

***

Komentar

Kawaii Oni chan mengatakan…
Mantap min gk sabar nunggu chapt selanjutnya
Kiyopon mengatakan…
Mantul,gass min lanjut
Yu mengatakan…
Mantap min
Wamura mengatakan…
mantap min di tunggu chapter selanjutnya
Raizel mengatakan…
Min Updatenya setiap kapan ?
Julius Kingsley mengatakan…
Updatenya gk menentu...
Unknown mengatakan…
Gas min semangat.
Gak apa min, admin juga punya kehidupan sendiri yg perlu di urus
Rizuki Blast mengatakan…
Ntaps sih ,KLO soal update tergantung author nya so lanjut

Postingan populer dari blog ini

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 2

Volume 2 Ilustrasi Prolog Chapter 1 Part 1 Chapter 1 Part 2 Chapter 1 Part 3 Chapter 1 Part 4 Chapter 1 Part 5 Chapter 2 Part 1 Chapter 2 Part 2 Chapter 2 Part 3 Chapter 3 Part 1 Chapter 3 Part 2 Chapter 3 Part 3 Chapter 3 Part 4 Chapter 3 Part 5 Chapter 3 Part 6 Chapter 3 Part 7 Chapter 3 Part 8 Chapter 3 Part 9 Chapter 3 Part 10 Chapter 3 Part 11 Chapter 4 Part 1 Chapter 4 Part 2 Chapter 4 Part 3 Chapter 4 Part 4 Chapter 4 Part 5 Chapter 4 Part 6 Chapter 4 Part 7 Chapter 5 Part 1 Chapter 5 Part 2 Chapter 5 Part 3 Chapter 5 Part 4 Epilog [PDF] SS Amasawa Ichika SS Horikita Suzune SS Tsubaki Sakurako SS Shiina Hiyori

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 1

Volume 1 Prolog Chapter 1 Chapter 2 Chapter 3 Chapter 4 Chapter 5 Part 1 Chapter 5 Part 2 Chapter 5 Part 3 Chapter 5 Part 4 Chapter 6 Part 1 Chapter 6 Part 2 Epilog SS Horikita Suzune SS Nanase Tsubasa I SS Nanase Tsubasa II SS Karuizawa Kei

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 2 Chapter 1 Part 1

Chpater 1 : Perubahan dalam Kehidupan Sekolah (Part 1) Pada hari itu, Kelas 2-D menghadapi situasi aneh yang belum pernah terjadi sebelumnya. Teruhiko Yukimura berkali-kali menghentakkan kakinya, sambil melihat ke arah pintu masuk kelas. "Bisakah kamu tenang sedikit? Ini bahkan belum sampai 5 menit sejak Kiyopon pergi. Dia dipanggil oleh sensei, kan? Berarti dia tidak akan kembali dalam waktu dekat." Hasebe Haruka, teman sekelas sekaligus teman terdekat, berkata begitu kepada Yukimura. Sakura Airi dan Miyake Akito duduk di sebelahnya. "Aku sudah tenang... tidak perlu khawatir," jawab Yukimura. Meskipun dia berhenti menghentakkan kaki, tidak lama setelah itu dia kembali tegang. Diam-diam dia mulai menghentakkan kakinya ke atas dan ke bawah, hingga menggesek celananya. Yukimura berencana untuk bicara dengan Ayanokouji sepulang sekolah, tapi dia menundanya karena kehadiran Horikita. Kemudian dia mendengar dari gadis itu bahwa Chabashira memanggilny