Langsung ke konten utama

Classroom of the Elite 2nd year Volume 2 Chapter 3 Part 9

Chapter 3 :
Musim panas yang semakin dekat, firasat akan pertempuran sengit



Setelah berpisah dengan Yousuke, aku menelepon Ishizaki yang sekelas dengan Komiya.

Dia mengatakan bahwa dia masih berada di sekolah, aku pun pergi menemuinya.

"Yo! Apa kau sudah memutuskan untuk bergabung denganku!?"

Begitu kami bertemu, dia langsung berkata begitu dengan tersenyum lebar.

"Maaf, aku masih mempertimbangkannya. Aku menemuimu hari ini untuk urusan lain."

Ishizaki terlihat kecewa setelah mendengar perkataanku, tapi dia segera pulih dengan cepat.

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan denganku?"

Aku ingin segera membahasnya, tapi aku mengalihkan pandanganku pada seorang gadis yang mendekati Ishizaki. Dia adalah siswa Kelas 2-B, Nishino Takeko.

"Kau bilang ada hal penting, apa itu bertemu dengan Ayanokouji-kun?"

"O-Oi, Nishino, bukankah aku sudah bilang untuk tidak mengikutiku? Maaf atas hal ini, Ayanokouji."

Setelah meminta maaf padaku, Ishizaki mendesak Nishino untuk pergi duluan ke Keyaki Mall.

Namun, Nishino malah mendekatiku tanpa menghiraukan perkataan Ishizaki.

"Kamu sepertinya cukup dekat dengan Ishizaki. Ini mengejutkan."

Tanpa menggunakan kata penghormatan terhadap Ishizaki, Nishino mengarahkan tatapannya ke arahku seolah mencoba untuk mengamatiku.

(Tl note : gak pakai kata -kun)

"Hei, kau tidak mendengarkanku sama sekali! Inilah kenapa kau selalu dikucilkan."

"Dikucilkan?"

"Ah, bukan apa-apa, hanya saja, gadis ini sedang diisolasi di kelas kami. Hanya masalah kecil."

"Isolasi? Aku tidak terlalu memikirkan itu."

Bicara tentang isolasi, Ibuki juga merupakan seorang penyendiri, kelihatannya Nishino tidak jauh berbeda dengannya.

"Pokoknya, bisakah kau pergi sekarang?"

"Tidak mau."

"T-Tidak mau katamu? Kau ini... Maaf Ayanokouji, tunggulah sebentar. Aku akan mengusirnya sekarang juga."

"Aku ingin tahu kenapa Ishizaki melakukan pertemuan rahasia dengan Ayanokouji-kun?'

Meskipun aku belum pernah berbicara dengan Nishino, tapi sepertinya dia tipe orang yang mengungkapkan isi pikirannya secara blak-blakan.

Biasanya orang seperti dia cukup mudah untuk dimusuhi orang lain. Tapi, wajar jika dia curiga melihat Ishizaki bertemu denganku secara diam-diam. Mengusirnya tanpa memberi penjelasan hanya akan menjadi bumerang bagi kami. Aku memutuskan untuk memberitahu Nishino detail masalah yang akan kubahas dengan Ishizaki.

"Kami mulai berteman ketika kamp pelatihan campuran tahun lalu, saat itu kami berada dalam kelompok yang sama."

Pertama-tama, aku menjelaskan dasar hubunganku dengan Ishizaki, kemudian aku lanjut ke topik utama.

"Aku menghubungi Ishizaki karena ingin menanyakan beberapa hal tentang Komiya dari Kelas B. Aku memintanya untuk bertemu di sini karena aku tidak ingin pembicaraan kami didengar orang lain."

"Tentang Komiya-kun? Memangnya apa yang terjadi?"

Dia memakai kata penghormatan terhadap Komiya. Aku menjelaskan alasannya sambil memperhatikan kesannya terhadap hal itu.

"Kudengar dia dan Shinohara dari kelasku akan membentuk kelompok. Apa kau mengetahuinya?"

"Tidak, ini pertama kalinya aku mendengarnya. Tapi itu bukan hal yang aneh, kan?"

Membentuk kelompok dengan siswa dari kelas lain memang tidak aneh.

Tidak mengherankan jika Ishizaki sedikit bingung dengan pertanyaanku ini.

"Memangnya kenapa dengan itu?"

"Itu karena Shinohara bukan tipe orang yang berperan aktif dalam ujian di pulau tak berpenghuni. Teman sekelasku sedikit khawatir dengannya, apakah keputusan yang tepat untuk membiarkannya berkelompok dengan Komiya. Karena itulah kami ingin tahu dulu orang seperti apa Komiya ini."

"Bisa dikatakan dia adalah orang yang baik. Dia memiliki keterampilan motorik yang bagus, selain itu, kemampuan fisiknya juga tinggi karena dia termasuk anggota klub basket."

Benar kan? Ishizaki meminta konfirmasi dari Nishino. Gadis itu mengangguk setuju.

"Sepertinya salah satu dari mereka menyarankan untuk membentuk kelompok, apakah mereka berpacaran?"

"Eh? A-Aku tidak tahu mengenai itu..."

"Tidak ada gunanya kamu menanyakan hal itu pada Ishizaki, dia tidak akan mengerti sama sekali. Dia tidak tahu apa-apa tentang romansa, benar kan Ishizaki?"

"Berisik! Memangnya kau tahu?"

"Setidaknya lebih baik darimu. Walaupun mereka tidak berpacaran, Komiya-kun menyukai Shinohara-san, itu benar kan?"

"Eh? Komiya menyukai Shinohara, benarkah? Ah, tapi dia pernah bilang kalau dia menyukai gadis dari kelas lain... aku tidak begitu mengingatnya..."

Ishizaki berkata begitu sambil berusaha mengingat kembali kenangan di masa lalu.

Jika siswa ingin membentuk kelompok, wajar jika mereka mencari sesuatu dari siswa lain. Seperti kemampuan, persahabatan, bahkan percintaan. Seperti yang dikatakan Nishino, jika Komiya menyukai Shinohara, bisa jadi itulah alasannya ingin membentuk kelompok.

"Tapi kenapa kamu begitu peduli dengan hal itu?"

"Tadi pagi aku melihat mereka berdua bersama. Mereka terlihat akrab, Komiya bahkan memanggil nama depan Shinohara. Mungkin itu alasannya."

"Hee... Eh? Apa!? Ayanokouji, jangan-jangan kau.. menyukai Shinohara?"

"Tidak."

Meskipun aku langsung menyangkalnya, Ishizaki menyeringai dan terlihat senang.

"Jadi kau menyukai tipe gadis seperti itu. Begitu ya."

"Sudah kukatakan tidak."

"Kau tidak perlu menyembunyikannya dariku. Kita teman dekat, kan?"

Tidak, menurutku kita tidak dekat sama sekali bahkan saat camp pelatihan campuran...

Tapi memang benar, baru-baru ini aku mengenal lebih baik kepribadiannya dibanding teman sekelas yang tidak begitu akrab denganku.

"Tapi kalau itu kau, aku yakin kau bisa mendapatkan gadis yang lebih imut darinya."

Jika kesalahpahaman ini terus berlanjut, ada kemungkinan rumor palsu akan tersebar.

Jika itu terjadi, hubungan antara Ike dan Shinohara akan semakin renggang.

"Ike, teman sekelasku. Orang yang menyukai Shinohara adalah Ike."

"Cihh, jadi bukan kau ya, Ayanokouji."

"Aku hanya mencoba untuk memahami situasi mereka."

"Aku sudah mengerti situasinya sekarang, tapi kita tidak bisa mengganggu hubungan asmara orang lain."

"Aku setuju. Itu melanggar privasi."

"Kalau dalam keadaan normal, itu memang benar. Tapi bagi kelas kami, ini bukanlah situasi yang bisa diabaikan. Peran Ike dalam ujian ini sangatlah penting bagi Kelas 2-D."

Semakin rumit hubungan mereka, semakin besar kemungkinan Ike mengambil jalan yang salah.

Sementara ujian di pulau tak berpenghuni dimana Ike bisa menunjukkan kemampuannya semakin dekat, perkembangan situasi saat ini tidak menguntungkan. Bisa dikatakan, memberi kami bantuan dalam situasi ini tidak ada gunanya bagi Kelas B. Sebaliknya, itu hanya akan menguntungkan musuh. Tidak mungkin mereka akan membantu kami.

Begitulah pikirku―

"Baiklah, aku akan membantumu. Apa yang harus aku lakukan?"

Ishizaki tidak keberatan dengan itu, dia menawarkan bantuan padaku.

"Tunggu, Ishizaki, apa kamu serius? Komiya adalah sahabatmu, kan?"

"Apa karena itu aku harus mengabaikan Ayanokouji yang saat ini sedang kesulitan?"

"Tidak, kamu memang harus mengabaikannya. Aku tahu kalian cukup akrab, tapi dia adalah musuh dari kelas lain."

"Bukankah ada pepatah yang mengatakan, musuh kemarin akan menjadi teman keesokan harinya?"

Yang benar adalah [Teman hari ini], tapi itu bukan masalah, jadi aku mengabaikannya.

"Terima kasih atas bantuanmu, tapi aku akan sedikit kerepotan jika kau meminta sesuatu sebagai balasan."

"Balasan? Aku tidak akan meminta apapun. Wajar untuk membantu teman yang sedang kesulitan, kan?"

Ishizaki tidak begitu pandai berbohong. Aku bersyukur dia mau membantuku secara sukarela, tapi aku tidak bisa membuat permintaan yang berlebihan, mengingat dia adalah teman Komiya.

Jika aku mencoba untuk memisahkan Komiya dan Shinohara, Nishino mungkin akan berpikiran buruk padaku.

"Hmm ... kalau begitu, bisakah kau memastikan perasaan Komiya?"

"Jadi kau ingin tahu apakah dia benar-benar menyukai Shinohara?"

"Ya. Tolong kau rahasiakan bahwa seseorang memintamu menanyakan ini padanya."

"Tentu saja, tapi bagaimana caraku untuk memastikannya? Apa kau punya ide?"

Nishino memberi bantuan pada Ishizaki, yang kesulitan menemukan motif untuk bertanya pada Komiya.

"Ayanokouji-kun, kamu melihat mereka berdua tampak bersenang-senang, kan? Kalau begitu bilang saja kalau kamu yang melihatnya, Ishizaki, dan gunakan itu sebagai kesempatan untuk memastikan mereka berpacaran atau tidak. Ishizaki hanya perlu berperan sebagai seorang pria yang tidak populer dikalangan para gadis, dengan begitu dia hanya akan terlihat seperti orang yang peduli pada temannya yang sudah mendapatkan pacar sebelum dia, bagaimana?"

Ishizaki menerima saran Nishino, karena dia tidak dapat menemukan ide sama sekali.

"I-Itu terasa agak hampa untuk dijadikan sebagai motif, tapi kurasa itu akan berhasil... Yo-Yosh, aku akan mencobanya. Tunggu sebentar. Komiya harusnya belum memulai kegiatan klubnya―"

Ishizaki menelepon Komiya setelah berkata begitu, menurutnya strategi ini akan berhasil.

"... Ah, Komiya? Maaf aku meneleponmu tepat sebelum kau memulai aktifitas klubmu. Ah, bukan begitu, ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu. Apa tadi pagi kau berbicara dengan Shinohara dari Kelas D? ... Sudah kuduga. Tidak, hanya saja, kita sudah berjanji untuk tidak berpacaran sebelum memberitahukannya lebih dulu kan, kupikir kau lupa dengan janji kita."

Ishizaki dengan lancar menanyakan tentang hubungan Shinohara dan Komiya, ini lebih baik dari yang kuharapkan.

"Kalian tidak berpacaran? Itu benar kan!? Kau akan mendapat masalah jika berbohong padaku."

Setelah memastikan Komiya dan Shinohara tidak berpacaran, Ishizaki menunjukkan isyarat OK dengan tangan kanannya.

(Tl note : bayanging aja isyarat OK Ishizaki seperti ini >👌)

Namun setelah itu, ekspresinya sedikit berubah.

"Eh... Serius? Ooh, ooh, jadi begitu, hee..."

Ishizaki mengajukan pertanyaan dengan cara yang mudah untuk kupahami, tapi jumlah informasi yang kudapatkan darinya tiba-tiba mulai berkurang.

Dia mendengarkan dengan cermat kata-kata yang diucapkan oleh Komiya melalui telepon.

"... Ooh, jadi begitu. Aku mengerti. Akhirnya tiba juga waktunya bagimu untuk menjadi seorang pria sejati. Tentu saja aku akan mendukungmu. Jangan lupa beri tahu aku bagaimana hasilnya."

Dari arah percakapan, aku bisa mengetahui apa yang dikatakan Komiya pada Ishizaki.

Setelah panggilan berakhir, Ishizaki melihatku dengan canggung.

"Komiya itu, dia akan mengakui perasaannya pada Shinohara di pulau tak berpenghuni."

"Jadi begitu―"

Jika mereka membentuk kelompok, mereka akan terus bersama sepanjang hari. Nanti akan muncul dengan sendirinya waktu yang tepat bagi Komiya untuk mengakui perasaannya.

"Apa yang harus kita lakukan? Kita tidak mungkin bisa menghentikannya."

Itu benar. Komiya punya hak untuk mengakui perasaannya.

Meskipun Ike dan Shinohara saling menyukai, tidak ada satupun dari mereka yang mau mengambil langkah maju. Jadi.. jika seseorang masuk di antara mereka (ntr :v), itu bisa dikatakan sebagai takdir. Atau mungkin saja Ike bisa memenangkan Shinohara sebelum Komiya menyatakan perasaannya.

"Pokoknya, terima kasih atas bantuan kalian. Aku akan membicarakan hal ini dengan Horikita. Jika Nishino memiliki kesulitan dalam membentuk kelompok, kau bisa membicarakannya denganku. Mungkin saja aku bisa membantu."

"Sudah kubilang, aku tidak butuh imbalan apapun."

"Kalau begitu, aku akan membantumu ketika kau dalam kesulitan. Tentu saja aku akan membantu semampuku."

"Terima kasih, meski kau punya banyak masalah, lakukanlah yang terbaik."

Setelah mendengarkan kata penyemangat dari Ishizaki, aku memutuskan untuk memberitahu Horikita tentang hal ini.

***

Komentar

Anjay mengatakan…
Fiuhhh, akhirnya update juga. Hehe.
Seperti biasa, tl an mu sangat mengagumkan min.
Unknown mengatakan…
Gas lanjut Lgi min
Kiyopon mengatakan…
mantap!!!! Gassss
Unknown mengatakan…
Semangat min
Nhico_Cyber mengatakan…
Semangat min. Lanjutkan perjuangan mu . Hehe :v
Julius Kingsley mengatakan…
Terima kasih atas dukungannya, saya usahakan volume ini kelar secepatnya...
Unknown mengatakan…
Semangat gan, ana dukung lewat ngeklik adsmu
Unknown mengatakan…
Semangat kelarin volume ini min 😍
Faikarraja Muzakki mengatakan…
Makin lama gue makin salut ama Ishizaki semoga baik terus, terlepas dari penampilan nya yg mengintimidasi sih.

Postingan populer dari blog ini

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 2

Volume 2 Ilustrasi Prolog Chapter 1 Part 1 Chapter 1 Part 2 Chapter 1 Part 3 Chapter 1 Part 4 Chapter 1 Part 5 Chapter 2 Part 1 Chapter 2 Part 2 Chapter 2 Part 3 Chapter 3 Part 1 Chapter 3 Part 2 Chapter 3 Part 3 Chapter 3 Part 4 Chapter 3 Part 5 Chapter 3 Part 6 Chapter 3 Part 7 Chapter 3 Part 8 Chapter 3 Part 9 Chapter 3 Part 10 Chapter 3 Part 11 Chapter 4 Part 1 Chapter 4 Part 2 Chapter 4 Part 3 Chapter 4 Part 4 Chapter 4 Part 5 Chapter 4 Part 6 Chapter 4 Part 7 Chapter 5 Part 1 Chapter 5 Part 2 Chapter 5 Part 3 Chapter 5 Part 4 Epilog [PDF] SS Amasawa Ichika SS Horikita Suzune SS Tsubaki Sakurako SS Shiina Hiyori

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 1

Volume 1 Prolog Chapter 1 Chapter 2 Chapter 3 Chapter 4 Chapter 5 Part 1 Chapter 5 Part 2 Chapter 5 Part 3 Chapter 5 Part 4 Chapter 6 Part 1 Chapter 6 Part 2 Epilog SS Horikita Suzune SS Nanase Tsubasa I SS Nanase Tsubasa II SS Karuizawa Kei

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 2 Chapter 1 Part 1

Chpater 1 : Perubahan dalam Kehidupan Sekolah (Part 1) Pada hari itu, Kelas 2-D menghadapi situasi aneh yang belum pernah terjadi sebelumnya. Teruhiko Yukimura berkali-kali menghentakkan kakinya, sambil melihat ke arah pintu masuk kelas. "Bisakah kamu tenang sedikit? Ini bahkan belum sampai 5 menit sejak Kiyopon pergi. Dia dipanggil oleh sensei, kan? Berarti dia tidak akan kembali dalam waktu dekat." Hasebe Haruka, teman sekelas sekaligus teman terdekat, berkata begitu kepada Yukimura. Sakura Airi dan Miyake Akito duduk di sebelahnya. "Aku sudah tenang... tidak perlu khawatir," jawab Yukimura. Meskipun dia berhenti menghentakkan kaki, tidak lama setelah itu dia kembali tegang. Diam-diam dia mulai menghentakkan kakinya ke atas dan ke bawah, hingga menggesek celananya. Yukimura berencana untuk bicara dengan Ayanokouji sepulang sekolah, tapi dia menundanya karena kehadiran Horikita. Kemudian dia mendengar dari gadis itu bahwa Chabashira memanggilny