Chapter 1 : Berbagai strategi yang berbeda-beda (Part 1)
Para siswa akan menghabiskan waktu mereka di sini untuk dua minggu ke depan.
Jika pada malam hari nya langit tidak berawan, pemandangan langit berbintang mungkin akan menarik banyak perhatian.
Melakukan obrolan santai dengan teman-teman, duduk bersebelahan dengan orang yang spesial.
Mengelilingi api unggun, menari dan tertawa bersama. Juga merupakan salah satu bagian dari masa muda.
Mengingat hal tersebut, orang-orang mungkin akan salah paham dan mengartikan nya sebagai liburan musim panas yang menyenangkan dan membuat orang lain merasa iri.
Tapi bagi siswa SMA Koudo Ikusei, pulau terpencil ini akan jadi sebuah tantangan untuk mereka.
"Seperti yang di katakan Mashima-sensei, pulau ini lebih besar daripada pulau tak berpenghuni yang kita kunjungi tahun lalu."
Hirata Yousuke yang berdiri di samping ku, berkata demikian.
Itu memang benar, ukuran pulau ini jauh lebih besar dibanding pulau tahun lalu.
Bahkan konten ujian nya pun juga telah ditingkatkan.
"Kita hanya perlu bertahan selama dua minggu ke depan, tapi, mungkin saja nanti ada beberapa siswa yang akan terdiskualifikasi."
"Ya. Menurut ku terjadi nya hal-hal yang di luar dugaan kemungkinannya cukup tinggi. Bagaimana pun, mengamankan air tetap akan jadi prioritas utama."
Bahkan dari atas kapal saja kami sudah bisa merasakan hawa panas nya.
Matahari di musim panas ini menyebabkan pantai pulau itu tampak gersang.
Pada akhir bulan Juli ini, tercatat bahwa suhunya hampir mendekati 40 derajat celcius. Kekhawatirkan Yousuke tidak lah salah, kami harus berhati-berhati terhadap sengatan panas agar tidak mengalami dehidrasi.
Situasi saat ini mulai semakin jelas ketika kapal hampir tiba di pulau.
"Aku bertanya-tanya apakah dulu nya ada orang yang pernah tinggal di sini?"
"Mungkin saja ada."
Kami semakin mendekati pelabuhan pulau, tempat nya terawat dengan cukup baik.
Alih-alih berputar mengelilingi pulau, kapal langsung menuju ke pelabuhan.
Hitung mundur sebelum Ujian Khusus dimulai, Yousuke memegang erat pagar pembatas kapal, hal itu berlawanan dengan wajah nya yang terlihat tenang. Dalam dua minggu ke depan, akan terjadi perubahan yang drastis di lingkungan sekolah. Naik atau turun nya peringkat kelas, lalu siswa dari beberapa kelas akan putus sekolah. Tidak lah aneh jika hal-hal seperti itu terjadi. Mulai semester kedua, situasinya akan sangat berbeda. Dan.. itu adalah perkembangan yang tidak di inginkan sama sekali oleh Yousuke yang mencintai perdamaian.
Karena itu, tak heran jika dia secara tak sengaja mengeluarkan kekuatan dengan berlebihan.
Sebuah pengumuman akhir nya di siarkan di atas kapal, yang mana isi pengumuman tersebut menginstruksikan kami untuk bersiap-siap turun dari kapal.
"Apa kau sudah siap, Yousuke?"
Sementara kedamaian yang dia lindungi selama ini sedang terancam, aku bertanya begitu kepada nya dengan wajah yang serius.
Sambil merasa gelisah, Yousuke melihat ke arah ku dan menganggukkan kepala nya
"Aku akan melakukan yang terbaik agar tidak meninggalkan penyesalan nanti nya. Untuk saat ini, hanya itu yang bisa kulakukan demi kelas."
Dia tidak ingin ada teman sekelas yang dikeluarkan dari sekolah.
Namun, kemungkinan ada nya korban dari teman sekelas tidak bisa dikurangi menjadi nol.
Dengan pemikiran begitu, aku pun turun dari kapal bersama Yousuke.
***
Komentar
Posting Komentar
Tulis komentar