Langsung ke konten utama

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 3 Chapter 1 Part 6

 Chapter 1 : Berbagai strategi yang berbeda-beda (Part 6)



"Selanjutnya, mari kita sambut Direktur Pengganti Tsukishiro, yang ingin menyampaikan beberapa patah kata kepada kalian semua."

Mashima-sensei menyerahkan mikrofon kepada Tsukishiro yang naik ke atas panggung.

Dengan tersenyum tipis seperti biasanya, Tsukishiro mengamati kami semua dengan perlahan.

"Selamat siang semuanya, aku adalah Direktur Pengganti Tsukishiro. Ujian di pulau tak berpenghuni kali ini akan menjadi ujian khusus berskala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Jadi wajar jika kalian ingin memperkuat diri, tapi kuharap kalian tidak melupakan arti menjadi seorang siswa."

Ketika sedang berbicara di teater yang ramai ini, tatapan mata Tsukishiro terhenti sejenak ke arahku.

Jeda yang cukup singkat, sehingga siswa lain tidak menyadarinya.

"Aku hanya ingin menyampaikan satu hal kepada kalian semua. Sebagai wali, kami akan berusaha memastikan keselamatan kalian semua semaksimal mungkin. Tapi, kami juga tidak bisa mengawasi semua yang terjadi dalam ujian ini. Ada sedikit masalah yang sensitif ... yang nampaknya sering terjadi di antara kedua jenis."

Beberapa staff sekolah sedikit terkejut mendengar Tsukishiro menyinggung topik ini.

"Seandainya nanti kami menemukan ada siswa yang berbuat mesum, kami tidak akan segan-segan memberi mereka sanksi yang berat, termasuk pengusiran langsung. Selain itu, jika kami telah memastikan hal itu dilakukan dengan niat buruk, kami juga akan melaporkannya ke polisi. Tolong ingat itu baik-baik."

Meskipun tidak menyatakannya secara langsung, pada intinya dia tidak ingin kami berbuat begitu.

Pengusiran saja sudah jadi masalah besar, apalagi kalau sampai berkaitan dengan polisi, peringatan itu seharusnya sudah cukup sebagai tindakan pencegahan.

"Lalu satu hal lagi. Ketika kalian berada di pulau, ketegangan dan kegelisahan kalian akan menumpuk dengan sendirinya. Terkadang, kekurangan air dan makanan bisa menyebabkan perselisihan di antara siswa. Mengenai hal itu─aku akan mengizinkannya sampai batas tertentu."

Kata-kata Tsukishiro menimbulkan reaksi yang kuat, bukan dari para siswa, melainkan dari para guru dan staf sekolah.

Hal itu membuktikan bahwa ucapan Tsukishiro tidak sejalan dengan kebijakan sekolah.

Mashima-sensei mendekati Tsukishiro dan membisikkan sesuatu kepadanya.

Aku tidak ingin sembarangan menebak tapi ... kuharap itu hanya pikiranku saja.

Setelah selesai mendengarkan Mashima-sensei, Tsukishiro dengan sopan memintanya turun dari panggung.

"Barusan aku diminta untuk menarik kembali pernyataanku yang mengizinkan siswa berselisih."

Tsukishiro terang-terangan mengatakan apa yang baru saja ia dengar dari Mashima-sensei.

"Tapi aku tidak akan menarik kembali kata-kataku. Jika aku harus memberi tahu alasannya, itu karena menurutku mustahil tidak akan terjadi perselisihan di antara siswa. Masalah pasti akan muncul dengan sendirinya."

Ekspresi Mashima-sensei menjadi suram setelah mendengar kata-kata Tsukishiro.

"Tapi meskipun aku mengizinkannya, bukan berarti aku mendukungnya. Aku hanya akan mengizinkan perselisihan kecil. Pihak sekolah akan terus campur tangan dalam hal-hal yang terbilang cukup parah. Kami tidak akan membiarkan tindakan yang melanggar aturan, seperti menjarah atau mengambil barang milik siswa lain tanpa perjanjian tertulis. Dalam beberapa kasus, mereka yang melakukan itu akan langsung didiskualifikasi, sementara di kasus lain, mereka akan dikeluarkan dari sekolah."

Intinya, walau kami bebas, dia tidak memberi kami kebebasan sama sekali.

Peringatan langsung dari Direktur Pengganti mungkin telah membuat para siswa kembali gelisah.

Tapi di saat yang sama, peringatannya ini juga bisa dianggap sebagai tantangan untukku.

"Hanya itu saja yang ingin kusampaikan. Aku harap kalian semua bersikap layaknya siswa SMA Kodou Ikusei."

Setelah selesai menyampaikan pidato singkat, Tsukishiro mengembalikan mikrofon kepada Mashima-sensei.

"Terima kasih banyak, Direktur Pengganti Tsukishiro. Sebagai penutup sesi pengarahan hari ini, aku akan menjelaskan tentang makanan dan peralatan yang akan kalian butuhkan selama berada di pulau. Aku akan memulainya dari poin khusus yang diperlukan untuk berbelanja, poin ini hanya dapat digunakan di pulau tak berpenghuni."

Mashima-sensei menurunkan mikrofon dari mulutnya dan memberikan sebuah instruksi, lalu beberapa staf naik ke atas panggung sambil membawa platform besar yang berisi macam-macam barang dan makanan.

"Setiap siswa akan diberi poin basis sebanyak 5.000 poin. Kalian bebas menggunakannya untuk membeli apa pun yang ada di daftar. Siswa yang memiliki kartu [Mulai Awal] akan menerima poin tambahan sebesar 2.500 poin."

Ketika Mashima-sensei menjelaskan hal itu, para staff mulai membagikan buku manual yang tebal dari barisan depan.

Rupanya buku ini berisi daftar rinci produk yang bisa kami beli saat ini.

Tidak sedikit biaya yang dibutuhkan untuk menawarkan barang dagangan dalam skala besar, sekilas aku melihat ada produk dari pabrik ternama, dan ada juga dari pabrik yang belum pernah kudengar sebelumnya, sepertinya semua ini disediakan dalam bentuk sponsor. Mengingat sekolah ini berada di bawah kendali langsung pemerintah, ujian kali ini mungkin juga berguna untuk menguji produk dari beberapa pabrik.

"Semua produk telah tercantum dalam Buku Manual Ujian Pulau Tak Berpenghuni yang kalian terima sekarang ini. Mengenai produk yang akan di beli, kalian dapat mendiskusikannya dengan anggota kelompok atau memutuskannya sendiri, itu terserah kalian. Pembelian dapat dilakukan mulai sekarang sampai jam 6 pagi besok, tapi kalian juga boleh menyimpan beberapa poin untuk nanti. Kalian akan diizinkan melakukan pembelian tambahan di toko yang telah disiapkan di area awal (pelabuhan). Akan tetapi, melakukan pembelian di pulau akan dikenakan biaya dua kali lipat, pastikan kalian selalu mengingatnya."

Kami dapat menyimpan beberapa poin untuk membeli kebutuhan dalam keadaan darurat, seperti air dan makanan, tetapi harga dua kali lipat itu tidaklah murah sama sekali.

"Sekolah telah menyediakan toilet dan kamar mandi yang dapat kalian gunakan secara gratis di area awal. Pada hari kedua, sekolah juga akan menyediakan fasilitas untuk air minum. Jadi, manfaatkanlah sumber daya ini sebaik mungkin saat kalian berada di sana. Tapi air minum tidak boleh dibawa pergi, kalian harus meminumnya di tempat itu juga."

Bagi sebagian besar siswa, memiliki tempat yang aman untuk disinggahi akan membuat mereka merasa tenang.

"Pihak sekolah juga membagikan beberapa kebutuhan lainnya secara gratis, seperti sikat gigi, baju dan pakaian dalam. Jadi kalau ada yang merasa kekurangan, kembalilah ke area awal dan kami akan memberikannya sebanyak yang kalian butuhkan. "

Perlengkapan penting lainnya seperti toilet sederhana, semprotan anti serangga, tabir surya dan pembalut wanita juga dibagikan secara gratis.

Aku memutuskan untuk melihat daftar dan harga seluruh produk di buku manual yang telah kuterima.

Tenda, tiang pancing, walkie-talkie, hingga air dan makanan, sepertinya produk yang dapat dibeli telah meningkat drastis dibanding tahun lalu. Dan seperti sebelumnya, alat untuk bermain juga ada, seperti pakaian renang, bola pantai, dan pelampung. Bahkan beberapa diantaranya menggunakan sistem sewa harian, dengan ini siswa dapat menyewa barang yang diinginkan dengan harga terjangkau.

Tapi selain hiburan dan permainan, untuk bertahan selama dua minggu di pulau tak berpenghuni, masalah air dan makanan tidak boleh diabaikan.

Terutama air minum, harganya mencapai 100 poin untuk ukuran 500 ml, 150 poin untuk 1 liter dan 250 poin untuk 2 liter. Apabila harganya digandakan, biaya yang dikeluarkan akan semakin besar.

Produk untuk memurnikan air juga disediakan dalam kemasan botol. Tidak baik jika meminum langsung air sungai, biasanya air direbus dulu agar jadi steril. Tapi hal itu bisa digantikan dengan menggunakan botol pemurni ini, yang dapat menyaring 99,9% bakteri sehingga air benar-benar aman untuk diminum. Namun, harga botol itu mencapai 4000 poin. Siswa solo tidak akan mampu membelinya. Satu botol pemurni dapat menyaring air sekitar 150 liter, jadi untuk kelompok tiga orang, mereka hanya perlu memiliki satu botol saja. Namun, tidak peduli seberapa baik benda itu menyaring air, kebanyakan siswa masih enggan meminum air sungai, dan juga tidak ada jaminan kami akan terbebas sepenuhnya dari risiko. Melihat lebih jauh lagi, jika benda itu kebetulan rusak atau hilang, kau tidak akan bisa menggunakannya lagi.

Adapun tas dan ransel, sepertinya kami dapat memilih salah satunya secara gratis, mulai dari ukuran yang paling kecil 20 liter hingga ukuran yang paling besar 80 liter. Tas dan ransel sangat diperlukan untuk membawa barang-barang. Tas yang besar memang lebih efektif untuk membawa banyak barang, tapi beban yang dipikul juga akan adi lebih besar, karena itu kami harus memilih dengan hati-hati. Selain itu, jika tas yang dipilih tidak sesuai dengan ukuran tubuh, itu hanya akan menambah beban ekstra.

Kami juga dapat membeli daging dan ikan mentah, tapi harganya sangat mahal dan juga itu tidak dapat bertahan lama. Bahkan jika menggunakan kotak pendingin dan batu es, paling lama hanya dapat bertahan sekitar satu hari.

Pada akhirnya, makanan kaleng adalah pilihan yang tepat.

Jenisnya pun juga ada banyak, mulai dari yakitori yang cocok untuk makan siang hingga sayuran seperti gomoku, kinpira gobo, jagung, dan sup babi. Harganya juga lebih murah. Tapi karena butuh waktu agak lama sampai itu bisa dimakan, memilih opsi portabel mungkin lebih bagus jika ingin bergerak cepat.

Kemudian mengenai tenda, untuk satu orang harganya 1000 poin, dua sampai tiga orang harganya 1500 poin, sedangkan untuk enam orang, harganya mencapai 2500 poin. Intinya, semakin banyak anggota, semakin sedikit biaya yang akan dikeluarkan. Tapi, membeli tenda yang besar dari awal cukup berisiko. Jika nantinya tidak dapat membentuk kelompok besar, itu hanya akan menambah beban yang tidak perlu.

Selain itu, anak laki-laki dan perempuan dilarang tidur dalam satu tenda.

Dengan kata lain, meskipun memiliki tenda yang cukup untuk enam orang, fakta bahwa laki-laki dan perempuan yang harus terpisah tidak dapat dihindari.

Mashima-sensei kembali berbicara dan memberi penjelasan lebih lanjut saat siswa sedang membaca buku manual.

"Misalkan nanti ada kelompok yang berbagi makanan dengan kelompok lain, kami tidak akan mempermasalahkannya ... Bagaimana kalian akan menangani barang milik kalian, itu terserah kalian."

Itu berarti kami boleh berbagi makanan dengan kelompok yang membutuhkan, ya. Tidak perlu untuk membantu siswa dari kelas lain, tapi jika itu teman sekelas, kami sebaiknya membantu semampu kami. Apalagi kalau mereka dalam kesulitan, kami harus membantu mereka sebisa mungkin. Tapi tidak ada jaminan bahwa kami akan mendapat makanan yang berlimpah dan cukup untuk dibagikan.

"Kalian nanti akan diberikan tablet dan jam tangan khusus. Tablet diperlukan untuk melihat informasi dasar, jadi pastikan kalian mengisi dayanya saat berada di area awal atau di salah satu lokasi Task. Nah, kalau begitu sekarang aku akan menunjukkan fungsi dan kegunaan tablet ini di layar."


Tablet - Overview


・ Tablet berukuran kecil akan dibagikan kepada semua siswa.


・ Menyediakan peta pulau tak berpenghuni, bisa juga digunakan untuk memeriksa area yang ditentukan dan lokasi pengguna secara real time.


・ Memberi informasi tentang lokasi Task terdekat, hadiah dan sebagainya.


・ Memungkinkan pengguna untuk memeriksa peringkat 10 kelompok teratas dan terbawah. Fitur ini tersedia mulai hari keempat dan berlangsung sampai hari terakhir ujian. (Pengguna hanya dapat melihat rincian poin 10 kelompok teratas, 10 kelompok terbawah, dan kelompok mereka sendiri)


・ Fitur pencarian GPS akan diaktifkan mulai hari keenam dan seterusnya, memungkinkan pengguna untuk menemukan lokasi setiap siswa. (Namun, setiap pencarian akan menggunakan 1 poin pengguna)


・ Menampilkan pemberitahuan dari sekolah ketika terjadi masalah yang mempengaruhi ujian secara keseluruhan.


・ Ketika baterai habis, pengguna dapat mengisinya di area awal atau di lokasi pengisian yang laib. (Batas waktu pemakaian diperkirakan sekitar delapan jam jika aplikasi digunakan secara terus menerus) 

Meskipun kami tidak perlu khawatir tentang pengisian daya, lebih baik kami membeli pengisi daya portabel, karena baterai akan tetap berkurang meski tidak digunakan secara aktif. Tidak dapat memeriksa lokasi karena baterai habis akan berakibat fatal. Selain itu, meskipun kau dapat mengisi daya di lokasi pengisian, menunggu sampai baterai penuh akan membuatmu kehilangan peluang yang ada.

Selanjutnya adalah fitur untuk memeriksa peringkat kelompok teratas dan terbawah. Fitur ini bisa dikatakan sangat membantu untuk menganalisis keadaan kelompok teratas dan mencari tahu kelompok yang tertinggal, tapi … lebih baik kami tidak terlalu bergantung pada fitur ini.

Fakta bahwa fitur ini tidak akan tersedia selama tiga hari pertama dan dua hari terakhir harus selalu kami ingat.

Selain itu, mulai hari keenam dan seterusnya, fungsi untuk menemukan lokasi terbaru setiap siswa akan diaktifkan. Kelihatannya itu akan sangat berguna, terutama untuk membantu kelompok bergabung atau menemukan anggota kelompok yang tersesat. Tapi, lebih baik tidak menggunakannya secara berlebihan, karena akan menghabiskan poin setiap kali digunakan.

"Kami telah menyiapkan demonstrasi di ruangan lain, supaya kalian tahu berapa barang yang bisa dibawa oleh setiap tas. Di sana kalian juga bisa memeriksa langsung beberapa produk. Jadi jangan ragu untuk melihatnya. Pameran akan dibuka sampai tengah malam nanti. "

Setelah mengatakan itu, Mashima-sensei mematikan mikrofon. Sepertinya sesi pengarahan ini telah berakhir.

Para siswa mulai berkumpul di dekat teater untuk melihat beberapa produk yang dipajang di atas sana.

Aku bertanya-tanya apa yang harus kulakukan sambil melihat pemandangan itu. Sebenarnya aku juga ingin melihat lebih dekat, tapi aku tidak memiliki keberanian untuk masuk ke dalam kerumunan itu.

Ibuki sepertinya juga merasakan hal yang sama denganku, dia terus melihat ke depan teater.

Kemudian Ibuki berbalik ke arahku dan menatapku dengan tajam, mungkin dia sadar kalau aku sedang memperhatikannya.

"Apa?"

"Bagaimana aku harus mengatakannya, ya. Aku hanya berpikir kalau kepribadian kita ini terkadang sangat merepotkan. Sulit rasanya untuk berbaur dengan kerumunan itu."

"Hah? Jangan samakan aku denganmu. Aku bisa saja pergi ke sana kalau aku mau."

Dia sepertinya tidak suka disamakan denganku.

Dengan menemukan tekad yang baru, Ibuki pun pergi dan masuk ke dalam kerumunan siswa. Kitou yang berada di kursi sebelahnya tidak mempermasalahkan hal ini, dia tetap diam sambil membalikkan halaman buku manualnya.

Bagi Kitou yang bertarung solo seperti aku dan Ibuki, sangat penting untuk memilih barang bawaan yang tepat.

Aku ingat saat ujian khusus di akhir semester tahun lalu, Kitou memberi perlawanan yang cukup mengesankan kepada Sudou dalam pertandingan bola basket. Dia telah bermain sangat baik, mengingat lawannya adalah seseorang yang menghabiskan waktu untuk berlatih di klub basket setiap hari. Dari situ bisa diketahui sejauh mana kekuatan fisik dan kemampuan atletiknya.

Dia bukanlah seseorang yang bisa diremehkan, tidak peduli apakah nantinya dia akan bergabung dengan kelompok lain atau tidak.

"Graaaaaagh!"

Teriakan yang cukup keras terdengar dari arah teater. Orangnya tidak lain adalah Ishizaki dari Kelas 2-B. Dia berusaha berdiri dengan membawa tas berukuran paling besar di punggungnya.

"Apa yang sedang dia lakukan?"

Salah satu siswa yang duduk di sekitarku bertanya kepada temannya.

"Sepertinya dia mencoba membawa banyak air di tasnya."

Kelihatannya dia menemukan strategi untuk membawa banyak air sekaligus, tapi barang bawaannya terlalu berat. Meskipun air minum adalah sumber daya yang berharga, bukan ide yang bagus untuk membawanya sekali banyak. Walau tidak mendaki gunung sekalipun, beban tetap menjadi musuh utama disini. Penting untuk mengurangi beban walaupun hanya 1 gram agar kau dapat menjelajahi pulau dengan nyaman.

Dengan kata lain, siswa hanya perlu mendapatkan air yang dibutuhkan untuk sehari-hari. Kami tidak punya pilihan selain memanfaatkan air hujan, air laut, dan sumber air lainnya yang ada di pulau, atau bisa juga didapatkan dari hadiah menyelesaikan Task.

Tapi jika berada dalam kelompok yang terorganisir cukup baik, salah satu stragi yang bisa dipakai adalah menunjuk seseorang untuk membawa air. Ini akan jadi strategi yang solid jika kelompokmu berencana untuk menetap di suatu tempat dalam jangka waktu yang cukup lama. Pada akhirnya, peralatan yang dibutuhkan akan berubah tergantung rencana kami menyelesaikan ujian khusus ini.

Tidak ada jawaban yang pasti di sini.

Aku mencoba untuk menghancurkan aturan ujian khusus ini di dalam benakku dan menyusun kembali poin-poin penting dari awal.

Selama dua minggu ke depan, kami akan tinggal di pulau tak berpenghuni dan bersaing mendapatkan poin untuk menentukan peringkat. Yang perlu diperhatikan adalah.. tidak peduli seberapa banyak poin yang berhasil dikumpulkan, kami akan langsung didiskualifikasi jika semua anggota kelompok kami mengundurkan diri. Pada hari keempat ujian, kami bisa melihat 10 kelompok peringkat teratas dan terbawah di tablet. Dan mulai hari keenam ujian, kami dapat menggunakan 1 poin untuk mengetahui lokasi terbaru setiap siswa.

Kelihatannya, sudah waktunya untuk mengambil keputusan dan memilih apa yang saja akan dibawa.


***


~Selanjutnya Chapter 2 Part 1~

Komentar

Mofunofu mengatakan…
Semangat nge translate nya kak :3

Postingan populer dari blog ini

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 2

Volume 2 Ilustrasi Prolog Chapter 1 Part 1 Chapter 1 Part 2 Chapter 1 Part 3 Chapter 1 Part 4 Chapter 1 Part 5 Chapter 2 Part 1 Chapter 2 Part 2 Chapter 2 Part 3 Chapter 3 Part 1 Chapter 3 Part 2 Chapter 3 Part 3 Chapter 3 Part 4 Chapter 3 Part 5 Chapter 3 Part 6 Chapter 3 Part 7 Chapter 3 Part 8 Chapter 3 Part 9 Chapter 3 Part 10 Chapter 3 Part 11 Chapter 4 Part 1 Chapter 4 Part 2 Chapter 4 Part 3 Chapter 4 Part 4 Chapter 4 Part 5 Chapter 4 Part 6 Chapter 4 Part 7 Chapter 5 Part 1 Chapter 5 Part 2 Chapter 5 Part 3 Chapter 5 Part 4 Epilog [PDF] SS Amasawa Ichika SS Horikita Suzune SS Tsubaki Sakurako SS Shiina Hiyori

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 1

Volume 1 Prolog Chapter 1 Chapter 2 Chapter 3 Chapter 4 Chapter 5 Part 1 Chapter 5 Part 2 Chapter 5 Part 3 Chapter 5 Part 4 Chapter 6 Part 1 Chapter 6 Part 2 Epilog SS Horikita Suzune SS Nanase Tsubasa I SS Nanase Tsubasa II SS Karuizawa Kei

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 2 Chapter 1 Part 1

Chpater 1 : Perubahan dalam Kehidupan Sekolah (Part 1) Pada hari itu, Kelas 2-D menghadapi situasi aneh yang belum pernah terjadi sebelumnya. Teruhiko Yukimura berkali-kali menghentakkan kakinya, sambil melihat ke arah pintu masuk kelas. "Bisakah kamu tenang sedikit? Ini bahkan belum sampai 5 menit sejak Kiyopon pergi. Dia dipanggil oleh sensei, kan? Berarti dia tidak akan kembali dalam waktu dekat." Hasebe Haruka, teman sekelas sekaligus teman terdekat, berkata begitu kepada Yukimura. Sakura Airi dan Miyake Akito duduk di sebelahnya. "Aku sudah tenang... tidak perlu khawatir," jawab Yukimura. Meskipun dia berhenti menghentakkan kaki, tidak lama setelah itu dia kembali tegang. Diam-diam dia mulai menghentakkan kakinya ke atas dan ke bawah, hingga menggesek celananya. Yukimura berencana untuk bicara dengan Ayanokouji sepulang sekolah, tapi dia menundanya karena kehadiran Horikita. Kemudian dia mendengar dari gadis itu bahwa Chabashira memanggilny