Langsung ke konten utama

Youzitsu 2nd Year Volume 3 Chapter 2 Part 3

 Chapter 2 : Pembukaan Ujian Khusus Di Pulau Tak Berpenghuni (Part 3)


Setelah itu, aku pergi ke dua lokasi Task yang baru saja muncul di peta, tetapi kelompok lain sudah mendaftar duluan sebelum aku tiba di lokasi.

Sampai akhir, aku tidak pernah mendapat kesempatan untuk mengikuti Task.

Pada jam 1 siang, aku pergi ke Area B7 yang merupakan area kedua untuk ku, aku tidak menerima apapun selain 1 poin Bonus Kedatangan.

Pada jam 3 sore, area ketiga yang ditentukan untuk ku kembali lagi ke area D7, yang mana itu merupakan tempat tujuan pertama ku.

Tidak butuh waktu lama bagi ku untuk mencapainya, dan seperti sebelumnya, aku hanya menerima 1 poin Bonus Kedatangan.

Aku sudah berjalan ke sana kemari, tapi semua upaya ku itu hanya menghasilkan 2 poin. Dengan total 3 poin yang kudapatkan hari ini, aku cukup yakin kalau saat ini aku berada di peringkat terbawah.

Tapi meski begitu, tidak ada alasan bagi ku untuk berkecil hati. Ini baru hari pertama, kelompok-kelompok masih belum tersebar sepenuhnya di pulau ini. Pertarungan yang sebenarnya baru akan di mulai besok.

Bahkan jika aku menambah kecepatan berjalan ku, itu tidak akan mengubah fakta kalau mengumpulkan poin seorang diri memang lah sangat sulit dan menghabiskan banyak persediaan air minum.

Tiga interval Aturan Gerakan Dasar untuk hari ini sudah berakhir, waktunya bersiap untuk besok.

"Senpai."

Aku bertemu dengan Nanase untuk kedua kali nya, sebelumnya kami juga sudah bertemu.

"Hari ini kita sudah dua kali bertemu ya?"

"Iya, kebetulan sekali."

Aku tidak melihat Housen dan Amasawa di sekitar nya, sepertinya dia bergerak seorang diri.

"Bagaimana dengan hasil mu hari ini, Senpai?"

"Aku telah berusaha semampu ku dan mendapatkan 3 poin. Bagaimana dengan mu?"

"Yah, kalau mengenai area yang di tentukan, kami bertiga mendapatkan 8 poin. Aku terlambat datang ke area yang kedua, tapi aku berhasil menjadi juara satu dalam sebuah Task, jadi total poin yang kami dapatkan hari ini adalah 13 poin."

"Itu awal yang bagus untuk mu."

Meskipun dia gagal mencapai satu area yang ditentukan, itu bukan lah masalah besar. 

Bagi kelompok yang memiliki 2 anggota atau lebih, mereka tidak akan dianggap tertinggal asal kan anggota yang lain tiba tepat waktu di area yang di tentukan. Intinya, meskipun kau menghabiskan waktu di tempat lain untuk mencari poin tambahan, seperti yang dilakukan Nanase, kau akan tetap berada di posisi yang menguntungkan.

"Kalau begitu, aku permisi dulu, Senpai."

Setelah selesai melakukan percakapan singkat yang hampir sama seperti melaporkan status masing-masing, kami pun berpisah. Itu terjadi tepat sebelum jam 5 sore.

Setelah itu, aku berjalan melewati hutan sambil memikirkan di mana aku akan berkemah malam ini. Jika aku memasang tenda di tempat yang terkena sinar matahari langsung, di dalamnya pasti akan terasa sangat panas.

Meskipun matahari sudah tenggelam, masih ada kemungkinan kalau hawa panas nya belum mereda.

Jadi, lebih baik aku mencari tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.

Aku menuju ke arah timur, dan berhenti di pinggiran area E7.

Seharusnya terdapat 500 orang lebih di pulau ini, jika menghitung semua siswa dan staf sekolah. Tapi ketika tidak ada Task atau area yang ditentukan, aku sangat jarang bertemu dengan orang lain.

Dengan kata lain, itu membuktikan betapa luas nya hutan ini.

Aku memutuskan untuk mendirikan tenda di tempat yang terbuka, karena suhunya tidak begitu panas dan agak lembab.

Aku mengeluarkan air botol berukuran 2 liter dari ransel ku, lalu menuangkannya ke cangkir kertas.

Jika aku meminumnya langsung di botol, bakteri yang ada di mulut ku akan mencemari air yang tersisa.

Dengan suhu setinggi ini, membiarkan bakteri berkembang dalam minuman tidak baik untuk kesehatan.

Tidak ada alasan untuk mengabaikan kesehatan hanya karena hal sepele.

Karena itu, setelah di buka, air kemasan botol tidak akan bisa disimpan untuk waktu lama.

Jika aku ingin meminum air tersebut dalam kondisi prima, aku harus menghabiskannya sebelum hari ini berakhir.

Tapi, belum tentu juga kalau itu pilihan yang tepat.

Untuk awal ujian, seharusnya tidak lah sulit bagi ku untuk bertahan hidup dengan makanan dan minuman yang telah ku beli sebelum ujian di mulai.

Tapi begitu cadangan makanan menipis, situasi ku akan mulai memburuk secara bertahap. Tentu saja ada pilihan yang bisa di ambil untuk menghindari hal itu. Salah satunya adalah mengikuti Task. Tidak peduli mau menang atau kalah, yang penting aku bisa mendapatkan hadiah berpartisipasi.

Namun, dari apa yang ku lihat di tablet, Task yang seperti itu tidak begitu banyak.

Selain itu, aku yakin besok banyak kelompok yang akan memperebutkan Task.

Aku menghidupkan tablet ku sambil merenungkan hal itu. Hari ini, ada 68 Task yang diadakan.

Aku tidak tahu apakah semua Task itu berhasil di ikuti oleh para siswa atau tidak, tapi yang jelas, ada 14 Task yang memberikan air mineral kepada siswa yang berpartisipasi.

Dengan perbandingan 1:5, peluang ini tidak bisa terlalu di harapkan.

Yang menarik dari itu semua adalah, Task yang merupakan bantuan untuk siswa ini di samarkan sebagai Task kompetitif.

Jumlah bantuan akan di sesuaikan dengan urutan kedatangan siswa di lokasi Task Bantuan Kompetitif ini. Siswa yang pertama datang akan menerima 2 liter air, siswa yang datang di urutan kedua akan menerima 1,5 liter air, dan siswa yang datang di urutan ketiga akan menerima 1 liter air. Dan, mulai dari urutan yang keempat sampai yang ketiga puluh, akan menerima 500ml air.

Namun, poin yang didapatkan tidak begitu banyak. Juara satu menerima 3 poin, juara dua menerima 2 poin, dan juara tiga menerima 1 poin.

Tapi meski begitu, Task itu tetap penting, memberikan pasokan air yang terjamin aman.

Dan perlu juga di ingat─ bahwa Task pertolongan kompetitif ini menyumbang 8 dari 14 Task yang memberi air kepada siswa. Jadi di hari pertama, tidak hanya ada 8 Task dengan syarat dan ketentuan yang identik, tetapi lokasi fisik dan jangka waktu pendaftarannya juga telah terdistribusi dengan merata. Jika Task ini terus muncul dari hari kedua sampai seterusnya, maka…

Asalkan bisa tiba tepat waktu, kau tidak perlu lagi mengkhawatirkan air minum.

Setelah menghabiskan salah satu makanan portabel, menggosok gigi, dan buang air kecil, aku berbaring di dalam tenda untuk menghemat tenaga dan mempersiapkan diri untuk hari yang akan datang.

Mulai besok, aku akan serius mendapatkan poin dan sumber daya yang penting.


***


Selanjutnya Chapter 2 Part 4

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 2

Volume 2 Ilustrasi Prolog Chapter 1 Part 1 Chapter 1 Part 2 Chapter 1 Part 3 Chapter 1 Part 4 Chapter 1 Part 5 Chapter 2 Part 1 Chapter 2 Part 2 Chapter 2 Part 3 Chapter 3 Part 1 Chapter 3 Part 2 Chapter 3 Part 3 Chapter 3 Part 4 Chapter 3 Part 5 Chapter 3 Part 6 Chapter 3 Part 7 Chapter 3 Part 8 Chapter 3 Part 9 Chapter 3 Part 10 Chapter 3 Part 11 Chapter 4 Part 1 Chapter 4 Part 2 Chapter 4 Part 3 Chapter 4 Part 4 Chapter 4 Part 5 Chapter 4 Part 6 Chapter 4 Part 7 Chapter 5 Part 1 Chapter 5 Part 2 Chapter 5 Part 3 Chapter 5 Part 4 Epilog [PDF] SS Amasawa Ichika SS Horikita Suzune SS Tsubaki Sakurako SS Shiina Hiyori

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 1

Volume 1 Prolog Chapter 1 Chapter 2 Chapter 3 Chapter 4 Chapter 5 Part 1 Chapter 5 Part 2 Chapter 5 Part 3 Chapter 5 Part 4 Chapter 6 Part 1 Chapter 6 Part 2 Epilog SS Horikita Suzune SS Nanase Tsubasa I SS Nanase Tsubasa II SS Karuizawa Kei

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 2 Chapter 1 Part 1

Chpater 1 : Perubahan dalam Kehidupan Sekolah (Part 1) Pada hari itu, Kelas 2-D menghadapi situasi aneh yang belum pernah terjadi sebelumnya. Teruhiko Yukimura berkali-kali menghentakkan kakinya, sambil melihat ke arah pintu masuk kelas. "Bisakah kamu tenang sedikit? Ini bahkan belum sampai 5 menit sejak Kiyopon pergi. Dia dipanggil oleh sensei, kan? Berarti dia tidak akan kembali dalam waktu dekat." Hasebe Haruka, teman sekelas sekaligus teman terdekat, berkata begitu kepada Yukimura. Sakura Airi dan Miyake Akito duduk di sebelahnya. "Aku sudah tenang... tidak perlu khawatir," jawab Yukimura. Meskipun dia berhenti menghentakkan kaki, tidak lama setelah itu dia kembali tegang. Diam-diam dia mulai menghentakkan kakinya ke atas dan ke bawah, hingga menggesek celananya. Yukimura berencana untuk bicara dengan Ayanokouji sepulang sekolah, tapi dia menundanya karena kehadiran Horikita. Kemudian dia mendengar dari gadis itu bahwa Chabashira memanggilny...