Chapter 5 : Undangan (Part 4)
"Ooh, Ayanokouji! Disini, disini!"
Begitu melihatku dari kejauhan, Ishizaki melambaikan tangannya.
Ibuki berdiri di sebelahnya, gadis itu melipat tangannya dan menunjukkan wajah tidak senang.
"Apakah Ibuki-san setuju dengan ini?”
"Jika dilihat dari raut wajahnya, aku kurang yakin."
Ibuki sepertinya sedang tidak mood untuk berdiskusi.
Kurasa Ishizaki membawanya ke sini tanpa menjelaskan situasinya secara detail.
"Cepatlah kemari!"
Ishizaki sangat antusias memanggil kami sambil melompat-lompat seperti seekor kelinci.
"Kalian sepertinya cukup dekat."
Horikita sedikit tertarik dengan hubunganku dan Ishizaki.
"Dia orang yang baik loh."
"Meski begitu, aku tidak ingin akrab dengannya."
Ishizaki mirip dengan Sudou, tipe orang yang mudah emosi, tapi dia juga memiliki sisi baik yang berbeda dari Sudou.
"Apa maksudnya ini? Kenapa Ayanokouji dan Horikita ada di sini? ”
Ternyata Ishizaki memang belum memberitahunya.
Aku menyesuaikan pandanganku dengan Horikita. Sepertinya tidak baik membiarkan Ishizaki memulai pembicaraan di sini.
"Sebenarnya ada sesuatu yang ingin kami diskusikan, jadi aku meminta Ishizaki untuk memanggilmu, Ibuki."
Aku tidak punya pilihan, jadi aku mulai memberi penjelasan.
"Lalu, apa itu?"
"Kudengar kau akan menghadapi ujian khusus ini sendirian, apa itu benar?"
"Itu terserahku."
Dia memberi jawaban singkat, seolah-olah tidak ingin berdiskusi.
"Aku sudah berulang kali mengingatkanmu untuk membentuk kelompok."
"Aku tidak membutuhkannya."
"Kau bilang tidak membutuhkannya, tapi kenyataannya, memang tidak ada yang mau berkelompok denganmu."
Ishizaki mengatakan sesuatu yang tidak perlu, apakah dia berniat untuk membantu? Atau menghalangi kami?
Aku mengalihkan pandanganku pada Ishizaki dan tetap diam.
"Eh? Ada apa, Ayanokouji?"
Tapi… Ishizaki tidak menyadari niatku, dia malah bertanya kepadaku.
"Tidak ada. Ngomong-ngomong, Horikita juga sama seperti Ibuki, dia belum berkelompok dengan siapa pun. "
"Terus?"
"Pada ujian khusus berikutnya, kau akan dirugikan jika tidak membentuk kelompok. Meskipun tidak beranggotakan 3 orang, jika kalian berdua membentuk kelompok, bahkan dalam situasi terburuk, dimana salah satu dari kalian di diskualifikasi, kalian masih bisa melanjutkan ujian."
Setelah menjelaskannya sejauh ini, dia harusnya mengerti maksud dari perkataanku.
"Tidak banyak waktu yang tersisa sampai batas waktunya."
"Jangan bilang, kamu ingin aku bekerja sama dengan Horikita?"
"Ya, itu yang kumaksud."
"Hah? Kenapa kamu seenaknya saja bicara begitu."
"Kelihatannya kamu tidak ada masalah dengan kemampuan fisik, tapi di luar bidang itu... kemampuanmu kurang memuaskan."
"Kamu juga, jangan bicara seenaknya saja."
Ibuki mendekati Horikita.
Kemudian dia dengan kesal menatap Ishizaki, yang berdiri di belakangnya dengan wajah linglung.
"Kamu juga, kamu membantu mereka agar aku berkelompok dengan Horikita, kan?"
"Aku tidak tahu kalau orang yang akan berkelompok denganmu adalah Horikita, tapi tidak ada salahnya bekerja sama dengannya, kan?"
"Aku memang benci orang ini, tapi kebencianku pada Horikita lebih dari itu."
[Orang ini] yang dia maksud mungkin aku. Dia mengarahkan jarinya kepada orang (aku) yang ada di hadapannya.
"Ayanokouji-kun, kelihatannya dia membencimu."
"Aku tidak pernah menyadarinya. Tapi, kelihatannya dia lebih membencimu daripada aku."
"Aku merasa terhormat."
Sepertinya Ibuki tersinggung karena Horikita dan aku membicarakan dirinya, dia bahkan tidak menyembunyikan kekesalannya.
"Aku tidak tahu apakah Horikita yang memintanya padamu atau karena alasan lain, tapi yang jelas aku tidak akan bekerja sama dengan gadis ini."
Sepertinya dia benar-benar membenci Horikita.
Dia bersikeras menolak saranku.
"Ah, aku tidak pernah bilang kalau aku ingin bekerja sama denganmu."
Mengamati sikap Ibuki, Horikita mulai memprovokasinya.
"Hah? Apa maksudmu?"
"Sepertinya kamu salah paham akan sesuatu. Kamu ditinggalkan sendiri karena tidak ada yang ingin bekerja sama denganmu, sedangkan aku tidak bekerja sama dengan siapa pun karena aku memang ingin bertarung sendiri. Meskipun kita berdua sama-sama sendiri, situasi kita sangat berbeda."
***
Komentar
Sehat selalu 🤧🤧
Posting Komentar
Tulis komentar