Langsung ke konten utama

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 3 Prolog

 Monolog Nanase Tsubasa






Rasa shock yang kurasakan waktu itu, sampai sekarang aku masih mengingat nya dengan jelas.

Tanpa ada peringatan apa pun sebelumnya, kenyataan yang kejam datang kepada ku.

Di sebuah gedung apartemen tua yang di terangi oleh matahari senja.

Sebuah bayangan yang besar dan panjang bergerak dari sisi ke sisi seperti jam pendulum besar.

Meskipun telah melihatnya secara langsung, aku masih tidak mengerti.


Tangan yang terasa hangat ketika membelai kepala ku.

Senyum lembut yang membuat hati ku merasa tentram.

Wajah serius yang membuat ku merasa kagum.


Karena itu lah, keheningan tanpa ekspresi itu membuat ku putus asa.


Seseorang yang kuat, baik, berusaha lebih keras dan pantang menyerah.

Tidak mungkin orang seperti itu tidak dapat meraih mimpi nya, pikir ku begitu.


Aku tahu ada sebuah kontradiksi yang terjadi di dalam diri ku.

Tapi, aku tetap tidak bisa memaafkan nya.

Sulit bagi seseorang untuk bertarung jika mereka terbebani dengan perasaan bersalah.

Kebanyakan orang melawan perasaan itu dengan menegaskan kepada diri mereka sendiri bahwa tindakan mereka itu atas nama [Keadilan].

Selama memiliki keadilan dan berpegang teguh pada keyakinan tersebut ... manusia akan dapat terus berjuang.

Tetapi aku [watashi] yang rapuh ini, tidak dapat menerima [keadilan] semacam itu.


Itu lah sebabnya, aku [boku] lah yang akan menanggungnya.


Dengan begitu ... aku bisa mempertahankan keinginan ku untuk mengalahkan Ayanokouji Kiyotaka.

Dan mengembalikannya ke tempat dia seharusnya berada.

Sebab jika aku tidak bertindak, akan muncul korban kedua atau bahkan yang ketiga.

Hal itu tidak boleh terjadi, bagaimanapun caranya.


Saat ini Ayanokouji Kiyotaka tengah berada di hadapan ku, dia melihat ke arah ku.

Jika ingin mengakhiri semua urusan dengan nya―maka sekarang lah waktu yang tepat.

Dan setelah itu, aku bisa lanjut ke tahap berikutnya.

Bagaimanapun, tujuan ku yang sebenarnya baru akan tercapai begitu aku mengalahkan Ayanokouji Kiyotaka.


~Prolog End~


Selanjutnya Chapter 1

Komentar

Unknown mengatakan…
mantap Min
EL mengatakan…
Semangat minn
Ade Rizki Nks mengatakan…
Mantab. Min minta link raw atau sumber inggris nya dong hehe
Unknown mengatakan…
semangat translatenya ya min
Kang afk mengatakan…
Semangat min
Kang afk mengatakan…
Semangat min
AditKrisna mengatakan…
Waahh cepet banget. Kukira masih bakal lama update volume 3 nya 😍
Unknown mengatakan…
Semangat min
Unknown mengatakan…
Cemangatt mimin 😍
mhrkev mengatakan…
Ditunggu lanjutannya min 👍👍😁
Mao uchi mengatakan…
Wah udah ada 👍👍

Postingan populer dari blog ini

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 2

Volume 2 Ilustrasi Prolog Chapter 1 Part 1 Chapter 1 Part 2 Chapter 1 Part 3 Chapter 1 Part 4 Chapter 1 Part 5 Chapter 2 Part 1 Chapter 2 Part 2 Chapter 2 Part 3 Chapter 3 Part 1 Chapter 3 Part 2 Chapter 3 Part 3 Chapter 3 Part 4 Chapter 3 Part 5 Chapter 3 Part 6 Chapter 3 Part 7 Chapter 3 Part 8 Chapter 3 Part 9 Chapter 3 Part 10 Chapter 3 Part 11 Chapter 4 Part 1 Chapter 4 Part 2 Chapter 4 Part 3 Chapter 4 Part 4 Chapter 4 Part 5 Chapter 4 Part 6 Chapter 4 Part 7 Chapter 5 Part 1 Chapter 5 Part 2 Chapter 5 Part 3 Chapter 5 Part 4 Epilog [PDF] SS Amasawa Ichika SS Horikita Suzune SS Tsubaki Sakurako SS Shiina Hiyori

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 1

Volume 1 Prolog Chapter 1 Chapter 2 Chapter 3 Chapter 4 Chapter 5 Part 1 Chapter 5 Part 2 Chapter 5 Part 3 Chapter 5 Part 4 Chapter 6 Part 1 Chapter 6 Part 2 Epilog SS Horikita Suzune SS Nanase Tsubasa I SS Nanase Tsubasa II SS Karuizawa Kei

Classroom of the Elite 2nd Year Volume 2 Chapter 1 Part 1

Chpater 1 : Perubahan dalam Kehidupan Sekolah (Part 1) Pada hari itu, Kelas 2-D menghadapi situasi aneh yang belum pernah terjadi sebelumnya. Teruhiko Yukimura berkali-kali menghentakkan kakinya, sambil melihat ke arah pintu masuk kelas. "Bisakah kamu tenang sedikit? Ini bahkan belum sampai 5 menit sejak Kiyopon pergi. Dia dipanggil oleh sensei, kan? Berarti dia tidak akan kembali dalam waktu dekat." Hasebe Haruka, teman sekelas sekaligus teman terdekat, berkata begitu kepada Yukimura. Sakura Airi dan Miyake Akito duduk di sebelahnya. "Aku sudah tenang... tidak perlu khawatir," jawab Yukimura. Meskipun dia berhenti menghentakkan kaki, tidak lama setelah itu dia kembali tegang. Diam-diam dia mulai menghentakkan kakinya ke atas dan ke bawah, hingga menggesek celananya. Yukimura berencana untuk bicara dengan Ayanokouji sepulang sekolah, tapi dia menundanya karena kehadiran Horikita. Kemudian dia mendengar dari gadis itu bahwa Chabashira memanggilny